Jakarta, PIS – Ada berita penting dari Amerika nih, Bestie PIS. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika baru aja keluarin aturan baru soal pil aborsi. Sebelumnya, perempuan baru bisa nebus pil aborsi di apotek setelah konsultasi dokter secara langsung.
Sekarang, persyaratan itu dihapus. Perempuan bisa dapat layanan aborsi setelah ngelakuin telemedicine, termasuk konsultasi medis via video, telepon, atau kuesioner daring. Setelah itu dilewatin, perempuan bisa dapat pil aborsi yang dikirim lewat pos.
Perubahan itu kebijakan terbaru Pemerintahan Joe Biden untuk perluas akses terhadap pil aborsi. Perubahan itu juga akibat pandemi Covid-19 yang ngebatasin kontak langsung antara dokter dan pasien.
Isu pil aborsi penting bagi perempuan di Amerika yang pengen akhirin kehamilan mereka, Kawan PIS. Menurut Institut Guttmacher, lebih dari setengah kasus aborsi di Amerika lebih banyak gunain pil daripada operasi.
Di Amerika, aborsi emang dibolehin. Sejarah bolehnya aborsi di Amerika dikenal dengan istilah Roe vs Wade tahun 1973. Tapi, bukan berarti aturan federal itu bisa langsung bisa diterapin.
Soalnya, ada perbedaan aturan di beberapa negara bagian soal kemudahan dapetin pil aborsi. Aborsi dilarang kalo usia kehamilan udah enam atau delapan minggu. Aturan soal aborsi di Amerika beda sama aturan di Indonesia, Bestie PIS.
Di Indonesia, kalo ada yang aborsi dengan sengaja, terancam hukuman pidana. Tapi bukan berarti nggak ada pengecualian. Aborsi dibolehin jika dalam kondisi darurat. Misalnya, karena alasan kesehatan, usia yang terlalu tua, dan untuk korban perkosaan.
Jangan bayangin fenomena pil aborsi yang dijual bebas di Amerika bakal terjadi di Indonesia ya. Itu bakal susah banget terjadi sih kalo dikaitin dengan konteks budaya dan agama. GIMANA MENURUT KAMU, BESTIE PIS?