Jakarta, PIS – Konflik antar-umat beragama semakin memanas di India. Kasus terbaru adalah terbunuhnya pemuda Hindu, bernama Kanhaiya Lal. Dia dibunuh secara tragis karena dianggap mendukung pernyataan kontroversial Nupur Sharma.
Sharma adalah juru bicara BJP, partai Hindu dan partai penguasa di India. BJP diketahui ingin menjadikan nilai-nilai Hindu sebagai ideologi negara. BJP terus mempolitisasi agama Hindu dan menjadikan muslim India sebagai kelas dua.
Pernyataan Sharma yang didukung Lal adalah komentarnya yang dianggap sangat melecehkan nabi Muhammad. Pernyataannya kemudian memicu konflik beragama yang berujung kekerasan.
Pembunuhan Lal adalah salah satunya. Dia dipenggal oleh 2 pria muslim di tokonya secara brutal. Dan pembunuhan itu diunggah di media sosial. Para pelaku mengklaim pembunuhan itu sebagai balasan.
Karena Lal ikut menyuarakan dukungan terhadap penghinaan nabi di akun media sosialnya. Selain itu, mereka juga mengancam akan membunuh Perdana Menteri Narendra Modi dengan cara yang sama.
Kasus pembunuhan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak di India. Salah satunya dari organisasi Muslim terkemuka di India, Jamiat Ulama Hind. Mereka mengutuk keras pembunuhan itu.
Menurut mereka, pembunuhan itu adalah aib bagi kemanusiaan dan mencemarkan citra Islam. Polisi India telah menangkap kedua pria muslim itu. Mereka diduga berasal dari kelompok Islam radikal. Kasusnya sedang dalam penyelidikan Badan Anti-Terorisme India.
India juga menerapkan aturan ketat untuk mencegah konflik semakin meluas. Salah satunya, aturan jam malam dan pembatasan akses internet. Mari kita belajar dari India agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia. STOP POLITISASI AGAMA!