Kalau ada yang bilang, Islam itu menganggap Kristen menyembah tiga tuhan, jangan percaya ya. Kalau ada yang bilang Islam itu mengecam konsep trinitas umat Kristen, jangan percaya ya. Itulah yang dikatakan Profesor Mun’im Sirry. Menurut Mun’im, al-Quran tidak pernah mengkritik konsep Trinitas umat Kristen. Mun’im adalah profesor Studi Islam asal Indonesia, yang saat ini mengajar di University of Notre Dame, Amerika Serikat. Menurutnya kritik yang ada dalam al-Quran adalah terhadap orang-orang yang mengatakan Allah itu ketiga dari Tiga.
Jadi ingat ya, yang dikritik adalah yang bilang Allah itu KETIGA DARI TIGA. Padahal konsep trinitas dalam Kristen sendiri tidak demikian. Umat Kristen pada dasarnya menyembah satu Tuhan. “Coba tanya kepada siapapun umat Kristen, apakah mereka menyembah tiga Tuhan? Pasti jawabnya tidak, sama satu Tuhan,” ucap Mun’im. Buat Anda sebagai penonton misalnya, kalaulah Anda adalah seorang pemeluk Kristen, coba tanya pada diri Anda, apakah Anda menyembah tiga Tuhan. Saya yakin, jawabannya tidak. Kalau Anda bukan Kristen, tanyalah pada kenalan Anda yang beragama Kristen, dan tanya apakah dia menyembah tiga tuhan. Saya yakin, jawabannya tidak. Penganut Kristen menyembah ya satu Tuhan.
Menurut Mun’im, di kalangan umat Islam, ayat Al Quran yang sering digunakan adalah surat al-Maidah ayat 116. Bunyi ayatnya begini: “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?” Isa menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya.” Di ayat ini, yang dipahami al-Quran sebagai tiga tuhan itu adalah Allah, Yesus dan Maryam. Padahal Trinitas yang diyakini umat Kristen adalah Tuhan bapak, Tuhan Anak dan Tuhan Rohul Kudus. Karena itu kemudian banyak umat Kristen yang mengkritik kalau Kritik al-Quran salah paham. Ulama tafsir sendiri banyak yang kesulitan menjelaskan kenapa al-Quran mengkritik doktrin yang tidak diimani orang-orang Kristen.
Karena itu kemudian mereka menafsirkan bahwa yang dikritik al-Quran bukan keyakinan umat Kristen mainstream. Tapi kelompok tertentu dalam Kristen yang sering disebut kelompok hrithik. Kelompok ini oleh orang Kristen sendiri ditolak. Kelompok ini eksis di Jazirah Arab sekitar abad 4-6 masehi. Kelompok ini dalam ibadahnya mempersembahkan sepotong roti dan mereka menyembah Maryam sebagai Tuhan. Sampai saat ini, banyak umat Islam menuduh umat Kristen sebagai agama yang bertuhan tiga. Padahal sebenarnya umat Kristen sendiri tidak memahami trinitas sebagai bertuhan tiga. Ini misalnya dijelaskan oleh Bambang Noorsena, seorang Teolog Kristen Ortodoks. Menurut Bambang trinitas tidak berbicara berapa jumlah Tuhan, tetapi berbicara tentang mengungkapkan misteri tentang keesaan Tuhan.
Apa yang disampaikan Mun’im ini memiliki arti penting bagi hubungan antar umat beragama saat ini. Seringkali hubungan antar umat memburuk karena kesalingtidakpahaman. Karena itu sudah sepantasnya umat beragama tidak menghakimi keyakinan dalam agama lain. Kita harapkan saja Profesor Mun’im Sirry lebih sering bicara untuk membuka mata dan mencerahkan hati masyarakat. Agama seharusnya adalah jalan menuju perdamaian bukan permusuhan. Yuk beragama dengan saling menghargai!