Prostitusi Anak Paling Banyak Di Michat?

Published:

Jakarta, PIS – Waduuh, ada berita yang miriiis bangeet, bestie. Jadi, ada aplikasi yang identik dengan prostitusi online. Yang bikin makin bermasalah, itu melibatkan anak-anak. Kok bisa?

Btw, ini berdasarkan laporan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang dirilis pada Mei 2021 ya. Jadi, ini bukan laporan kaleng-kaleng. Aplikasi itu namanya Michat. Yang belom tau, Michat adalah aplikasi yang bisa bertemu dengan teman baru di lokasi sekitar.

Di Michat juga ada fitur seperti komunitas jadi pengguna bisa berinteraksi dengan orang-orang dalam grup. Nah, kembali lagi ke laporan KPAI. KPAI bilang, Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Eksploitasi mencapai 234 anak sejak Januari sampai April 2021.

Dari 35 kasus yang ditangani KPAI, 60%nya dilakukan lewat media sosial. Dari berbagai media sosial, Michat berada di posisi paling atas. Disusul Whatsapp 21% dan Facebook 17%.

Komisioner KPAI, Rita Pranawati, kasih penjelasan bagaimana prostitusi anak bisa terjadi di media sosial. Kata dia, itu bermula dari anak yang pakai media sosial. Masalahnya, anak tidak mendapat literasi yang cukup soal bermedia sosial.

Mana yang dilakukan, mana yang seharusnya dihindari. Karena minimnya informasi itu, anak-anak terjebak dan dipaksa melakukan aktivitas yang tidak seharusnya mereka lakukan.

Michat sendiri mengklaim platformnya bukan tempat prostitusi. Dan kalo ada pelanggaran yang ditemukan, Michat akan bertindak secara tegas. Mudah-mudahan seluruh orang tua aware dengan masalah ini yaa.

Dan yang terpenting, orang tua terlibat pengasuhan dan pengawasan anak.  Juga mengajarkan critical thinking kepada anak.  Peran dan kehadiran orangtua sangat penting untuk menghentikan kejahatan pada anak ini.  YUK, LINDUNGI ANAK-ANAK KITA DARI PREDATOR SEKSUAL!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img