Atlet Bola volly Megawati Hangestri bikin keputusan yang mengejutkan. Dia menolak memperkuat Timnas Bola Volly Putri Indonesia. Padahal, sebentar lagi Timnas Volly Putri akan berlaga di Volleyball Nations Cup 2025 dan SEA Women’s League. Tentu saja keputusan itu membuat heboh para penggemar Volly Indonesia. Tak sedikit pecinta Timnas Volly yang menyayangkan keputusan mantan pemain tim volly asal Korea, Red Sparks ini.
Keputusan ini dia ambil sebagai bentuk protesnya terhadap dugaan ‘main sabun’ alias dugaan pengaturan skor di kompetisi Proliga 2025. Btw, Proliga 2025 adalah kompetisi liga voli profesional paling bergengsi di Indonesia. Dugaan skandal itu terjadi pada pertandingan terakhir babak Final Four Proliga 2025 yang mempertemukan klub Jakarta Pertamina Enduro vs Jakarta Popsivo Polwan. Pada pertandingan itu, Pertamina Enduro yang selama ini dominan, tiba-tiba kalah 0-3 dari Popsivo Polwan. Spekulasi langsung bermunculan, Pertamina diduga sengaja kalah biar gak ketemu Gresik Petrokimia, di babak final.
Klub volly di Proliga yang dibela Megawati. Sebagai tim besar dengan dukungan dari perusahaan BUMN, Petrokimia seharusnya jadi contoh integritas dan semangat juang. Tapi mereka justru melakukan permainan kotor, yang diduga udah diatur dari awal. Ini bukan cuma rumor, beberapa pemain udah speak up soal hal-hal janggal yang terjadi selama pertandingan. FYI, Megawati baru gabung Petrokimia jelang Final Four. Pada pertandingan awal, Megawati tidak dimainkan karena masih pemulihan cedera lutut.
Saat Megawati mulai bermain timnya sukses menghajar Jakarta Electric PLN 3-0. Tim yang dibela Megawati akan masuk final, andai saja Pertamina Enduro bermain serius mengalahkan Popsivo Polwan. Gara-gara Pertamina Enduro ‘mengalah’ tim Megawati pun kandas. Tampil bersama Timnas, sebenarnya merupakan kebanggan buat semua atlet. Tapi keputusan mundur tetap diambil Megawati, demi memberikan pelajaran kepada Persatuan Bola Volly Indonesia (PBVSI) sebagai induk olahraga volly.
Anehnya, PBVSI masih tetap masukin namanya ke daftar 15 nama yang bakal masuk timnas. Mungkin PBVSI berharap Megawati akan mengubah keputusannya. Tapi Megawati udah kasih sinyal kuat, kalau dia gak bakal balik kalau sistemnya masih bobrok kayak sekarang. Keputusan Megawati jelas bikin kaget, tapi disisi lain bikin kita buka mata kalau dunia volly Indonesia gak sebersih yang selama ini kita kira.
Atas keputusannya, Megawati pun dapat dukungan dari netizen, bahkan legenda voli Asia dan pelatih internasional. Pelatih Timnas, Coach Octavian, awalnya kaget juga, tapi dia bisa paham posisi Megawati. Dia tahu anak asuhnya ini gak main-main kalau menyangkut soal prinsip. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kabarnya udah turun tangan. Mereka udah minta klarifikasi dari PBVSI dan janji bakal bentuk tim independen buat investigasi. Sampai saat ini PBVSI belum menanggapi isu ini. Kasus ini nunjukin kalau dunia volly kita butuh perubahan itu. Yuk, dorong perubahan biar sportivitas gak jadi korban.