Jakarta, PIS – Kawan PIS, kasihan nasib ratusan siswi di Ponorogo, Jawa Timur. Mereka terpaksa nikah dini karena hamil di luar nikah. Gara-gara itu, mereka bahkan nggak mau nerusin sekolah.
Apa yang terjadi di Ponorogo itu sempat trending di Twitter tanggal 12 Januari kemarin. Soalnya, banyak warganet yang heran dengan banyaknya siswi yang nikah dini di sana. Tercatat, sepanjang 2022 ada 198 permohonan pengajuan dispensasi kawin di usia anak.
Sebanyak 8 permohonan dispensasi kawin itu ditolak karena nggak ada unsur mendesak. 106 lebih pemohon disaranin untuk ngelanjutin sekolah. Itu karena mereka masih pelajar SMP atau berumur 15 tahun.
Pengadilan Agama ngimbau orangtua dan guru supaya lebih ketat jaga dan ngawasin anak mereka. Jangan sampai anak-anak salah bergaul sehingga terpaksa nikah di usia dini. Nikah di usia dini itu banyak ngandung risiko, Bestie PIS.
Fisik dan psikis. Nikah usia anak jelas ngerenggut masa depan anak. Di umur itu, mereka mestinya ngenyam pendidikan dan ngembangin diri sebagai bekal di masa depan. Selain itu, nikah di bawah usia 20 tahun bisa ningkatin risiko penyakit HIV dan kanker leher rahim.
Itu karena mereka belum paham tentang penggunaan alat kontrasepsi. Apalagi organ reproduksinya juga belum berkembang sempurna. Risiko lainnya, ibu dan janinnya akan ngalamin gangguan kehamilan dan persalinan. Belum lagi menghadapi risiko kekerasan seksual.
Singkatnya, nikah dini banyak risikonya, Bestie PIS. Mudah-mudahan para siswi yang hamil di luar nikah di Ponorogo segera dapat penanganan yang tepat dan serius. Kasihan mereka, dipaksa jadi orangtua lebih cepat. YUK, JAGA DIRI KITA BAIK-BAIK SUPAYA NGGAK NYESEL DI KEMUDIAN HARI.