Rezim Taliban Larang Perempuan Afganistan Kebangku Kuliah

Published:

Jakarta, PIS – Sejak rezim Taliban berkuasa, perempuan di Afghanistan seperti menjadi makhluk nomer dua. Berbagai larangan diberlakukan, termasuk dalam hal pendidikan. Yang terbaru, Taliban melarang  mahasiswi untuk melanjutkan pendidikannya.

Penguasa Taliban begitu saja membatalkan kebijakan sebelumnya yang membolehkan perempuan melanjutkan studi di perguruan tinggi. Tentu saja ini membuat banyak mahasiswi di Afganistan kecewa, Salah satunya mahasiswi bernama Atefa.

Atefa telah lulus ujian untuk menjadi mahasiswa jurusan komputer. Ia bercita-cita menjadi pengembang website, tapi impiannya sirna gara-gara larangan itu. “Saya dan kawan-kawan  bekerja sangat keras untuk lulus ujian, tapi  menjadi sia-sia, semuanya berakhir,” ucapnya.

Mahasiswi lainnya juga menyesalkan larangan tersebut. Impian dan cita-citanya untuk lulus dan melanjutkan jenjang magister dan doktor, runtuh seketika. Padahal dia ingin bekerja dan mengabdi kepada bangsa, rakyat dan negaranya.

Larangan ini bukan hanya menjadi luka bagi perempuan, tapi juga bagi laki-laki di sana. “Negara tidak bisa dibangun hanya dengan laki-laki, tapi juga butuh perempuan untuk saling bahu-membahu” kata salah satu mahasiswa.

Mereka sangat marah, tapi mereka memilih bungkam karena takut rezim Taliban menangkap mereka. Banyak perempuan Afganistan yang masih berharap bahwa larangan ini dibatalkan.

Karena belakangan ada rumor, bahwa awal tahun akademik nanti, mereka bisa kembali belajar. Semoga rumor itu menjadi kenyataan. SOLIDARITAS UNTUK PEREMPUAN AFGANISTAN!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img