Tahu Rizieq Shihab kan? Dia kasih komentar soal film Dirty Vote, lho. Penasaran apa komennya?
Jadi, tokoh pendukung Anies-Muhaimin itu mengaku sudah menonton Dirty Vote. Nah, Rizieq kemudian menyesalkan keputusan pihak yang melaporkan 3 pakar yang tampil di dalam film itu. Dia bilang, masyarakat Indonesia itu bebas menyampaikan pendapatnya karena tinggal di negara yang menjunjung tinggi nilai demokrasi. Rizieq juga nggak menghiraukan status para pakar itu. Menurutnya, tiga pakar itu hanya merangkum data dan menyampaikannya. Kalau muncul perbedaan pendapat, katanya, itu wajar karena masyarakat punya beragam persepsi. Rizieq menghimbau masyarakat untuk bisa tetap saling menghargai konten film itu.
Btw, buat yang belum tahu, Dirty Vote adalah film dokumenter yang kontroversial. Film itu dirilis di masa tenang kampanye Pilpres 2024. Dalam film itu tampil 3 pakar yang jadi peran utama: Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari, dan Bivitri Susanti. Belakangan, 3 pakar dan sutradara film itu dilaporin DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia ke Bareskrim Polri. Petinggi ormas itu, M Natsir Sahib bilang film itu menyudutkan dan merugikan salah satu pasangan calon. Dia juga mempersoalkan waktu perilisan karena dilakukan di hari tenang. itu, katanya, melanggar ketentuan di masa tenang Pemilu yang diatur dalam UU tentang Pemilu.
Nggak nyangka ya sama komentar Rizieq ini. Bayangin, dia percaya sama kebebasan berpendapat. Dia menghimbau publik menghargai pendapat yang beragam. Dia bilang Indonesia adalah negara yang menjunjung nilai demokrasi. Subhanallah ya Rizieq Shihab. Masalahnya, apa yang dia omongin nggak sesuai sama rekam jejaknya selama ini. Dia nggak percaya demokrasi. Dia nggak percaya pada kebebasan berpendapat. Dia nggak menghargai keragaman pendapat. Dia bahkan menghantam siapa aja yang pendapatnya berseberangan dengan pendapatnya. Tragedi Monas jadi salah satu rekam jejaknya.
Semoga apa yang dibilang Rizieq itu mencerminkan perubahan sikap dan pandangan Rizieq. Kan, setiap orang bisa berubah jadi bijak dan matang. Bukan sekedar posisi dia yang sekarang mendukung Anies-Muhaimin.
Yuk, bersikap kritis!
