Jakarta, PIS – Dua negara muslim yang saling bermusuhan, Iran dan Arab Saudi, akhirnya saling berdamai. Yang menarik, itu terjadi karena dimediasi Cina. Jadi, Kedutaan Besar Iran untuk Saudi sudah dibuka lagi pada 6 Juni di Riyadh, Ibukota Saudi.
Peresmian itu dihadiri langsung Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Alireza Bigdeli. ”Kami memandang ini hari penting dalam hubungan Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi. Kerja sama kedua negara memasuki era baru,” katanya.
Sehari setelahnya giliran Konsulat Jenderal Iran dan Kantor Perwakilan Tetap Iran untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah yang dibuka. Dibukanya lagi fasilitas diplomatik itu dinilai tepat dari sisi waktu.
Saat ini calon jemaah haji asal Iran mulai berdatangan ke Saudi. Itu artinya, akan dibutuhkan banyak layanan konsuler untuk kelancaran haji. Iran juga sudah menunjukkan dan mengumumkan Duta Besar yang akan berkantor di Riyadh.
Asal tahu aja, hubungan Iran-Saudi memanas pada tahun 2016. Ketika itu kantor-kantor diplomatik Saudi di Teheran dan Mashhad, Iran, diserbu demonstran. Saudi langsung meresponsnya dengan pemutusan hubungan diplomatik.
Demonstrasi itu buntut dari eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka dan 46 lainnya di Saudi. Belakangan, perwakilan Iran dan perwakilan Saudi dipertemukan di Kantor Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China pada 2023 di Beijing, China.
Pertemuan itu difasilitasi Partai Komunis China untuk memastikan pemulihan hubungan Riyadh-Teheran melalui perantara Beijing. Sejak saat itu, Iran-Saudi setuju memulihkan hubungan diplomatik mereka lagi.
Mudah-mudahan perdamaian Iran-Saudi ini bisa langgeng, mengingat sejarah konflik antara dua negara muslim itu setelah Revolusi Iran 1979. Kalau bisa berdamai, buat apa berkonflik?