Saudi Marah Israel Tetap Nggak Mau Akui Palestina

Published:

Ada kabar sedih tentang prospek perdamaian Israel dan Palestina di Timur Tengah. Semula ada banyak yang berharap konflik di sana bisa diakhiri dengan membaiknya hubungan Israel dan Arab Saudi. Sekarang harapan ini meredup lagi gara-gara kabarnya Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman atau MbS kesal dengan sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu dianggap masih menolak ide pembentukan negara Palestina Merdeka. Padahal, menurut MBS, pengakuan terhadap Palestina ini merupakan syarat mutlak. Kalau Israel masih nolak Palestina, ya Saudi juga nggak mau temenan dengan Israel.

Konflik Israel Palestina ini sudah berlangsung hampir 80 tahun. Semula hampir semua negara Arab berusaha mengusir Israel. Tapi dalam satu decade terakhir, kondisi mulai berubah. Sejak 2020, empat negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab, Sudan, Maroko, dan Bahran, menjalin hubungan dengan Israel. Kalau Saudi pun ikut dalam gerbong, diharapkan   proses perdamaian bisa berjalan lebih lancar. Berbagai pertemuan sudah dilakukan. Ternyata yang paling mengganjal adalah soal pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina. Saudi dan juga banyak di dunia menganggap jalan keluar terbaik adalah solusi dua-negara.

Jadi baik Israel dan Palestina diakui sebagai dua negara berdaulat dengan wilayahnya sendiri-sendiri. Mereka diminta nggak seling serang, dan kalau bisa menjalin hubungan yang harmonis. Nah solusi itu ternyata tetap ditolak Israel. Mereka menganggap kalau Palestina punya negara sendiri, mereka akan terus mengancam Israel. Karena itulah Israel nggak mau terima persyaratan yang diajukan MBS. Saking sebelnya, Saudi sekarang bahkan bilang mereka tidak tertarik untuk bicara dengan pemerintah ekstremis Israel.

Ternyata orang-orang tua emang suka bikin masalah ya. Tolong pikirin dong nasib rakyat di dua wilayah, baik di Israel maupun di Palestina. Kan capek selama berpuluh tahun perang terus? Yuk kita dukung perdamaian Israel-Palestina!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img