Jakarta, PIS – Sebentar lagi umat Kristen akan merayakan Paskah. Ini adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah penyaliban. Intinya, Paskah menjadi perayaan Kemenangan Yesus Kristus atas maut. Tanggal hari raya Paskah tidak tetap setiap tahunnya Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama pada tanggal 21 Maret atau sesudahnya. Paskah meliputi 40 hari masa Prapaskah sebelum Minggu Paskah, termasuk musim puasa, hari pertobatan, dan pekan suci. Nah, pekan suci ini merupakan rangkaian perayaan Paskah yang dimulai dari perayaan Minggu Palem.
Minggu Palem adalah perayaan untuk menyambut kedatangan Yesus ke Yerusalem. Kemudian dilanjutkan dengan Kamis Putih sebagai makna perpisahan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya Itu sebelum Yesus disalibkan atau yang dikenal sebagai “Malam Perjamuan Terakhir”. Lalu pada Jumat Agung Yesus diadili, disiksa, dan disalib dengan dipaku hidup-hidup. Kemudian pada Sabtu Suci adalah peringatan transisi antara Penyaliban dan Kebangkitan Yesus. Puncaknya Minggu Paskah, yang dimaknai sebagai hari Kemenangan Tuhan Yesus atas maut. Tradisi Paskah biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti menghias telur paskah ataupun jalan Salib. Tradisi Kure di Desa Kote, Nusa Tenggara Timur membersihkan patung Bunda Maria atau Yesus di tempat ibadah.
Mereka membawa makanan – minuman untuk persembahan. Ada juga tradisi Semana Santa oleh masyarakat Larantuka, Flores. Itu adalah proses arak-arakan perahu setelah berziarah ke Kapel Tuan Ma sejak Minggu Palma. Di Wonogiri ada tradisi Jalan Salib, yaitu napak tilas menuju puncak Gunung Gandul setiap tahunnya. Ada Tradisi berziarah ke makam keluarga saat subuh di Sumatra Utara yang bernama Buha-Buha Ijuk. Paskah menjadi refleksi untuk merayakan dan memaknai Kebaikan Tuhan. Yesus berkenan menerima penderitaan dan memanggul kayu salib-Nya, Semoga Paskah membawa damai untuk Indonesia. Selamat paskah umat Kristiani, damai di bumi, damai di hati…