Sepuluh Makam Kristen Dirusak di Bantul

Published:

Pelaku perusakan makam Kristen ini harus segera ditangkap. Bayangin, dia ngerusak 10 makam bertanda salib di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngentak, Bantul, Yogyakarta. Aksi perusakan ini pertama kali ketahuan sama Hermawan Riyadi pada 18 Mei lalu sekitar jam 6 pagi. Waktu itu dia mau ziarah ke makam neneknya. Pas dateng, Hermawan ngeliat tanda salib di atas makam nenek udah hancur. Dia langsung bergegas ambil sapu buat bersihin. Tapi Hermawan tiba-tiba kaget pas tahu makam lain juga dalam kondisi salibnya udah hancur semua. Padahal, menurutnya, sehari sebelumnya ziarah ke makam neneknya dan melihat kondisinya masih utuh.

Dia menduga perusakan dilakukan pada malam hingga dini hari. Hermawan juga menduga pelaku lebih dari 1 orang karena terdapat sejumlah jejak kaki dengan ukuran yang berbeda di area makam yang dirusak. Total ada 10 makam bertanda salib yang dirusak. Rinciannya, 3 nisan keramik dan 7 nisan kayu. Selain tanda salib, ada sekitar 1 atau 2 nisan bertuliskan ”Tuhan Yesus Gembalaku” yang juga dihancurkan dari makamnya.

Video kasus perusakan makam ini juga diunggah influencer Abu Janda di akun Instagramnya @permadiaktivis. Ternyata, di kolom komentar terdapat netizen @diankriswijaya yang mengaku salah satu makam yang dirusak adalah makam mertuanya. Kasus perusakan makam Kristen kabarnya juga terjadi di TPU lainnya di Kotagede, Yogyakarta. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bilang kasus ini mengingatkannya pada kasus yang sama yang pernah terjadi sebelumnya. “.. kalau memang sudah kasus itu ditangani, masalahnya apa. Saya ndak berani komentar takut kleru ..,” katanya.

Perusakan makam bukan kali ini aja terjadi. Di kota Magelang aksi perusakan makam terjadi di 4 TPU berbeda. Aksi perusakan terjadi dari malam perayaan Natal sampai Tahun Baru 2019. Ada puluhan nisan makam Muslim dan Kristen yang dirusak. Kabar terbaru, terduga pelaku sudah ditangkap Kepolisian Resor Bantul. Terduga pelaku merupakan seorang pelajar berinisial ANFS, 16, beragama Kristen, warga Bantul.

Dalam rekaman CCTV di lokasi makam, terduga pelaku terlihat mondar-mandir di sekitar pagar makam pada 16 Mei sekitar pukul 14.00. Dalam rekaman video yang lain, terlihat ANFS juga menginjak makam berkali-kali. Menurut Kepala Seksi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, salah satu barang bukti yang diamankan sebuah batu besar berukuran 30×20 cm. Sampai sekarang kepolisian masih mendalami motif dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Kasus perusakan makam ini nggak bisa dianggap enteng. Kasus ini menandakan adanya masalah serius dalam hubungan antar umat beragama dan rasa saling menghormati. Makam itu tempat dan simbol penghormatan terhadap yang telah meninggal dunia, apapun latar belakang agamanya. Ketika makam dirusak, artinya ada pelanggaran terhadap hak jenazah untuk dihormati sesuai agama yang dianutnya. Kasus perusakan makam adalah bentuk intoleransi yang harus ditindak hukum secara tegas.

Tindakan perusakan makam biasanya nggak berlangsung spontan. Ada kemarahan yang terpendam, intoleransi, dan kebencian yang mengakar. Ini menjadi tanda ada masalah mendalam terkait hubungan sosial antar kelompok agama yang belum diselesaikan dengan bijaksana. Semoga motif pelaku dan kemungkinan keterlibatan pihak lain bisa segera diungkap. Yuk, rawat terus toleransi di Indonesia!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img