Serial Bidaah Dorong Santriwati Berani Laporkan Pimpinan Pondoknya

Published:

Siapa bilang Serial Bidaah mencemarkan Islam! Justru, serial itu bikin perempuan berani speak up dan ngelawan kebohongan tokoh agama yang dibungkus dalih agama. Contohnya, apa yang dialami seorang santriwati dari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia ngelaporin Ahmad Faisal (AF) ke polisi pada April lalu. AF ini ketua yayasan sekaligus pimpinan pondok pesantren di Gunung Sari, Lombok Barat.

Setelah nonton Bidaah, santriwati itu ngerasa cerita di serial itu mirip banget sama apa yang dia alami sendiri. AF sering banget pakai dalih spiritual buat ngelakuin pelecehan ke para santriwati. Dia ngaku bisa ngasih ‘keberkatan di rahim’ supaya anak dari hasil pencabulan itu bisa jadi wali. Tindakan biadab AF itu sering dilakuin di ruang kelas pada malam hari ketika para santri udah tidur. Modusnya, ngajak korban ke ruangan khusus jam 1 sampai 2 pagi. Terus AF bilang mau ‘transfer ilmu spiritual’. Faktanya yang dilakukan AF adalah tindakan biadab yang dibungkus dalih agama.

Yang bikin miris, tindakan biadab AF itu ternyata udah berlangsung dari tahun 2016 sampai 2023. Astagfirullah. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram mencatat ada 22 korban tindakan biadab AF. Tapi, itu baru yang berani speak up aja. Besar kemungkinan korban AF lebih banyak lagi. Dari 22 korban yang ngelapor, sekitar 10 santriwati disetubuhi. Santriwati lainnya dicabuli, diraba, dimanipulasi, dan ditekan mentalnya. AF sekarang udah ditangkap polisi buat proses hukum lebih lanjut.

Yang menarik, serial Bidaah punya pengaruh gede banget kasus kebiadaban AF kebongkar. Para santriwati yang jadi korban AF tersentak setelah nonton serial itu. Mereka ngaku mereka baru sadar ternyata mereka udah dimanipulasi selama ini. Mereka lalu mulai ngobrol satu sama lain. Akhirnya, muncul keberanian dalam diri mereka buat ngelaporin AF bareng-bareng. Two thumbs up, girls!

Setelah tayang dan viral, serial produksi Malaysia itu emang langsung kontroversial. Satu sisi, serial Bidaah dianggap mencemarkan Islam dengan menampilkan sosok tokoh agama yang sedemikian buruk. Tapi, sisi lain, serial Bidaah menyadarkan masyarakat soal tokoh agama yang bisa melakukan tindakan biadab tapi dibungkus dalih agama. Di TikTok, serial Bidaah rame banget dibahas. Netizen ngerasa tema serial Bidaah nyentil sisi gelap tokoh agama. Lewat tokoh Walid, tokoh agama yang manipulatif, penonton diajak ngeliat bahwa pelecehan bisa terjadi di tempat-tempat yang dianggap suci.

Kalo dilihat-lihat, sosok Walid dalam kehidupan riil gampang banget ditemuin. Nggak bukan cuma di Lombok, tapi di banyak daerah! Tahun lalu Pimpinan Pondok Pesantren Mambaul Hikam di Trenggalek, Jawa Timur, bernama Imam Syafi’i, hamilin santriwatinya. Awalnya dia ngeles dengan alasan absurd. Dia bilang yang nghamilin santriwati itu ‘jin’ atau ‘rewangnya’. Tapi bukti di pengadilan jelas, dia sendiri pelakunya. Pimpinan Pondok Pesantren di Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Kiky Andriawan, dilaporkan atas kasus pencabulan santriwati. Pimpinan Pondok Pesantren Bani Ma’mun Kobak di Serang, Banten, mencabuli santriwati. Warga sampe ngamuk dan merusak fasilitas pesantren sebagai bentuk protes. Pimpinan Pondok Pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisial IW ditangkap setelah mencabuli 3 santriwati.

Serial Bidaah layak ditonton bersama di lembaga pendidikan berbasis agama dan didiskusikan. Supaya santriwati atau murid perempuan jadi sadar soal bahayanya tokoh agama yang manipulatif. Tokoh agama yang bisa melakukan tindakan biadab, tapi dibungkus dalih agama. Dengan begitu, santriwati atau murid perempuan bisa mawas diri dan berani untuk menolak dan melawannya. Tokoh agama yang lurus adalah tokoh agama yang menghargai santriwati atau murid perempuannya sebagai manusia. Bukan sebagai objek seksual. Yuk, lawan tokoh agama seperti Walid!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img