Serius, Taylor Swift Bilang Kebakaran di LA Karma dari Tuhan?

Published:

Sekarang beredar video yang nunjukin penyanyi Taylor Swift bilang, kebakaran yang melanda Los Angeles (LA) adalah karma dari Tuhan buat Amerika. Serius? Di video pendek itu, sang artis bilang Tuhan menghukum Amerika karena negara superpower ini mendukung pengeboman di Gaza yang dilakukan Israel. Video juga nampilin dia ngebandingin kebakaran di LA dengan aksi pengeboman Gaza.

”Selama lebih dari 1,5 tahun, Gaza mengalami pengeboman tanpa henti oleh rudal yang dibiayai melalui pajak yang dibayarkan warga Amerika,” bunyi suara dalam video yang seolah diucapkan Swift.
”Serangan brutal ini menyebabkan penderitaan luar biasa bagi penduduk Gaza dan membuat infrastrukturnya hancur sementara dunia sebagian besar tetap diam,” lanjutnya.
”Namun, hanya dalam 2 hari, pembalasan ilahi melanda Amerika Serikat saat bencana alam melanda wilayah yang lebih luas dari Gaza itu sendiri,” katanya lagi.

Ternyata omongannya itu hoax ya guys! BOOM, sebuah situs cek fakta, telah menganalisis video itu yang ternyata adalah deepfake dan dibuat menggunakan artificial intelligence (AI). Video aslinya diambil dari penampilan Swift di Tonight Show pada November 2021 atau dibuat sebelum kebakaran di LA dan serangan udara Israel di Gaza. Swift tidak pernah berkomentar tentang kedua peristiwa tersebut.

Btw, Deepfake itu adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Deepfake biasanya digunakan membuat video, gambar, atau suara yang tampaknya nyata tapi sebenarnya udah dimanipulasi atau dipalsukan. Teknologi ini memungkinkan seseorang bisa mengubah wajah, suara, atau gerakan seseorang dalam sebuah video dengan gambar dan rekaman suara lain. Jadi ya seolah-olah orang itu melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya nggak pernah terjadi. Bahaya banget kan?

Deepfake itu bisa menimbulkan dampak yang cukup serius loh. Dampak pertama ialah munculnya penyebaran disinformasi. Deepfake bisa dipake bikin video palsu yang menyebarkan informasi menyesatkan. Misal, video palsu yang mengklaim seorang pemimpin dunia mengatakan hal-hal yang tidak mereka ucapkan. Itu kan bisa memicu kerusuhan sosial atau mempengaruhi pemilu. Sekarang bayangin aja, kalau tiba-tiba ada video yang menampilkan Pak Jokowi ngeritik secara keras Prabowo. Ini kan bisa berabe.

Dampak kedua, Penyalahgunaan Seksual. Salah satu bentuk deepfake paling berbahaya itu kalo udah dipake untuk bikin video pornografi palsu. Biasanya dilakukan dengan menyisipkan wajah seseorang tanpa izin mereka dan ini bisa sangat merusak mental, terutama bagi perempuan. Ketiga, Deepfake mampu mencemarkan nama baik seseorang karena mampu menampilkan seseorang dalam situasi yang memalukan atau merugikan. Tentu aja, tujuan deepfake ini bisa aja sebenernya positif. Dalam kasus Taylor Swift ini misalnya, si pembuat mungkin ingin nunjukin bahwa seorang artis popular kayak Swift aja bersimpati pada Palestina. Tapi apa perlu juga bohong pakai Deepfake?

Kan artis yang dukung Palestina sudah cukup banyak? Ada grup terkenal Coldplay, penyanyi Halsey, aktris Emma Watson, model kakak beradik Gigi Hadi-Bella Hadid, aktris Angelina Jolie, penyanyi Sza, penyanyi Dua Lipa, dan masih banyak lagi. Kalau sekarang muncul video palsu Taylor Swift, kan malah bisa nimbulin efek boomerang.

Yuk dukung perdamaian Palestina tanpa terjebak dalam kebohongan!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img