Jakarta, PIS – Arab Saudi semakin membuktikan sebagai negara modern dan terbuka. Saudi melonggarkan serangkaian undang-undang dan mereformasi dunia pariwisata untuk menggenjot jumlah turis asing.
Terbaru, Arab Saudi dikabarkan akan mengizinkan konsumsi alkohol secara publik. Namun, kebijakan ini hanya akan diterapkan di Sindalah. Ini pertama kali dilaporkan oleh laporan Wall Street Journal (WSJ).
Pulau Sindalah merupakan salah satu tujuan wisata dari megaproyek kota futuristik, Neom. Laut Merah akan dijadikan tujuan wisata baru yang nantinya akan dibangun bar dan resor-resor di tepi pantai.
Para wisatawan bisa menikmati Laut Merah dari tepi pantai, atau dari atas kapal pesiar. Dalam gambar pengembangan Sindalah, termuat gambar wanita berbikini dan pria bertelanjang dada.
Mereka bersantai di kapal pesiar dan mandi di kolam renang tanpa batas. Terlihat juga seorang bartender menuangkan cocktail di botol merek premium vodka, whisky, dan anggur.
Kerajaan Saudi menegaskan Neom akan tetap tunduk pada kedaulatan Saudi dan memiliki UU ekonomi khusus. Kota Neom merupakan bagian dari mega proyek Arab Saudi dan salah satu dari strategi pariwisata Arab Saudi bernilai triliunan.
Pembangunan Neom seiring dengan visi 2030 yang menjadi rencana ambisius Mohammed bin Salman. Kerajaan semakin getol mengembangkan sejumlah sektor termasuk wisata. Supaya menjadi kantong pemasukan tambahan negara agar tak cuma bergantung pada minyak.
Tidak hanya Saudi, Negara-negara di kawasan Teluk juga berlomba-lomba membangun kota cerdas. Untuk melepaskan diri dari ketergantungan dengan minyak bumi sebagai sumber pemasukan negara.
Seperti yang dilakukan Dubai dan Abu Dhabi yang kini telah menjelma menjadi destinasi internasional. Megaproyek Neom Arab Saudi dan perizinan penjualan alkohol membuat sejumlah kalangan khawatir.
Hal ini akan berdampak pada perubahan ekonomi dan budaya di Saudi. BAGAIMANA PENDAPATMU?