Harapan buat lihat Shin Tae-yong (STY) balik ngelatih Timnas Indonesia resmi pupus. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tegas bilang pihaknya gak akan menunjuk lagi STY sebagai pelatih timnas. Ini jelas kabar yang bikin banyak pecinta sepak bola Indonesia kecewa berat. Menurut Erick, sekarang waktunya federasi cari sosok baru yang bisa bawa Garuda terbang lebih tinggi setelah era Patrick Kluivert.
Pernyataan itu disampaikan Erick dalam konferensi pers pada 24 Oktober 2025. “Kalau saya pikir begini, kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Kluivert, ya kita juga move on sama Shin Tae-yong,” kata Erick. Ucapan ini langsung menyulut reaksi keras dari publik sepakbola tanah air. Nama STY sebelumnya memang kembali ramai dibicarakan setelah PSSI memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert, pelatih asal Belanda yang jadi penggantinya. Banyak suporter kecewa berat sama performa tim di era Patrick, sampai-sampai tagar #PatrickKluivertOut trending di media sosial. Suporter juga rame-rame menuntut agar PSSI balikin STY ke kursi pelatih.
STY sendiri sempat buka suara dalam wawancara di kanal YouTube Goalpost, 21 Oktober 2025. Dia bilang, “Kalau ada tawaran [dari PSSI], tentu saya akan pertimbangkan.” “Jujur saja, hati saya akan tetap condong ke Indonesia. Bahkan kalau ada tawaran yang sedikit lebih baik dari negara lain, tapi Indonesia menawar dengan niat sungguh-sungguh, Indonesia akan selalu menjadi pilihan pertama saya,” kata STY. Tapi lewat pernyataan Erick barusan, pintu buat kerja sama itu udah ketutup rapat. Erick bilang, baik Kluivert maupun STY sekarang cuma jadi bagian dari sejarah perjalanan Timnas Indonesia. Ia juga ngaku udah ngelakuin evaluasi menyeluruh kedua pelatih itu. Dan meski hasil akhirnya belum maksimal, kontribusi keduanya tetap dihargai.
Tapi yang bikin publik makin geram, Erick malah ngumumin target baru: lolos ke Piala Dunia 2034. Padahal, di era STY, target besar udah jelas, Piala Dunia 2026. Sayangnya, target itu gagal total setelah Patrick Kluivert masuk dan gagal total di babak kualifikasi. Dulu kan targetnya 2026, kok sekarang mundur jadi 2034? Ini malah nunjukin arah PSSI makin gak jelas dan jauh dari ekspektasi suporter. Gara-gara itu, tagar #ErickThohirOut bahkan mulai bermunculan di media sosial. Para fans menilai Erick gak denger suara publik dan mengambil keputusan sepihak. Padahal, di era STY, meski belum sempurna, perkembangan timnas keliatan banget, baik di level senior maupun kelompok umur. Disiplin meningkat, mental pemain makin kuat, dan permainan jauh lebih hidup.
STY udah melatih Timnas Indonesia selama hampir 5 tahun, dari Desember 2019 sampai Januari 2025. Ia bukan cuma ngelatih tim senior, tapi juga U-23 dan U-20 buat persiapan Piala Dunia U-20 (yang batal karena pandemi). Kontraknya terakhir diperpanjang di 2023 dan berakhir awal 2025, tapi gak diperpanjang lagi sama PSSI di bawah Erick Thohir. Padahal, prestasinya jelas: Finalis Piala AFF 2020 (main 2021), Lolos ke Piala Asia 2023, Semifinal Piala Asia U-23 2024, dan lonjakan ranking FIFA dari 173 ke sekitar 134–138 dunia. Artinya, ada lonjakan lebih dari 35 peringkat dalam 5 tahun! Dari 2023, STY udah secara terbuka targetin Indonesia buat berjuang lolos ke Piala Dunia 2026, apalagi kuota Asia nambah jadi 8,5 slot. Dia ngebangun tim muda jangka panjang biar matang pas kualifikasi 2026.
Awalnya, PSSI juga dukung banget proyek ini, tapi kabarnya semua berantakan gara-gara pergantian pelatih ke Patrick Kluivert. Kluivert dikasih mandat buat lanjutin “Road to World Cup 2026”, tapi hasilnya malah jeblok. Indonesia gagal total di fase kualifikasi, permainan gak stabil, dan arah tim makin gak jelas. Keputusan ganti pelatih di tengah proses kayak gitu yaa sama aja kayak ngerusak pondasi yang udah dibangun selama 4 tahun. Akhirnya, proyek besar “Menuju 2026” yang STY bangun dengan sabar malah runtuh gara-gara strategi baru yang gak jalan. Wajar aja sih kalau pecinta sepakbola sekarang makin frustasi dan bilang “Balikin Shin Tae-yong!”
Buat para suporter, ini bukan cuma nostalgia, tapi soal masa depan sepak bola Indonesia yang udah STY bangun dari nol. Pak Erick, dengerin deh suara pecinta sepakbola. Kalau mayoritas fans minta STY balik, kenapa gak dipertimbangkan? Di tangan STY, timnas tumbuh. Setelah dia pergi, tim malah kehilangan arah. Pak Erick, yuk, dengerin suara suporter!


