Sukses di Indonesia, Film Jumbo Akan Tayang di 17 Negara Asia dan Eropa

Published:

Luar biasa, hanya dalam tujuh hari penayangan Film Animasi Jumbo telah memperoleh penonton sebanyak 1 juta orang. Jumlah ini telah memecahkan rekor sebagai film animasi terlaris Indonesia. Dan sangat mungkin, jumlah penonton Jumbo akan semakin bertambah. Karena film itu masih tayang di banyak bioskop-bioskop di tanah air. Sebelumnya, jumlah penonton terbanyak film animasi Indonesia dipegang oleh film Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir. Film itu mendapat penonton sebanyak 642 ribu, yang diperoleh tahun 2017 lalu.

Film Jumbo merupakan film produksi dari Visinema Studios dan disutradarai oleh Ryan Adriandhy. Ryan Adriandhy dikenal sebagai seorang komika yang menjuarai kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) pertama pada 2011. Meski berhasil menjadi jawara, Ryan justru meninggalkan itu demi melanjutkan studi S2 di Universitas Rochester. Debutnya sebagai sutradara dimulai saat dia menyutradarai film animasi pendek berjudul Pragnosis. Tak disangka, film tersebut berhasil memenangkan Piala Citra untuk Film Animasi Pendek Terbaik. Kesuksesan itu mengantarkan Ryan dipercaya untuk mengerjakan Jumbo sebagai film animasi pertama dari Visinema Studios.

Dalam proses produksinya, Jumbo melibatkan lebih dari 400 kreator dari dalam negeri. Waktu pengerjaan film ini juga cukup lama, mencapai 5 tahun! Jumbo melibatkan deretan cast papan atas untuk mengisi suara para karakternya. Mulai dari Prince Poetiray yang didapuk mengisi suara Don, tokoh utama dalam cerita Jumbo. Artis lainnya Bunga Citra Lestari, Ariel NOAH, Cinta Laura dan Angga Yunanda. Ada juga artis senior Ratna Riantiarno.

Setelah sukses di negeri sendiri, film Jumbo juga kabarnya akan tayang di beberapa negara Asia dan Eropa. Sampai saat ini sudah ada 17 negara yang akan menayangkan film tersebut, di antaranya Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, termasuk di Rusia dan Ukraina. Bahkan menurut Produser film Jumbo, Anggia Kharisma, jumlah itu bisa akan bertambah. Karena beberapa negara lain masih dalam proses negosiasi.

Film Jumbo mengangkat tema perundungan anak dan arti persahabatan. Mengisahkan seorang anak laki-laki yang bernama Don. Don sering merasa rendah diri karena tubuhnya yang besar dan kerap diremehkan oleh teman-temannya. Don berupaya membuktikan kemampuannya dengan mengikuti sebuah pertunjukkan bakat. Dia berencana menampilkan sandiwara panggung yang terinspirasi dari buku peninggalan orang tuanya. Namun seorang perundung mencuri buku tersebut, membuatnya putus asa. Di tengah keputusasaannya Don bertemu dengan Meri, seorang peri kecil misterius. Pertemuan itu mengawali petualangan penuh makna dan kejutan. Pertemuan itu juga mengubah pandangan Don terhadap dirinya sendiri.

Menurut Anggia Jumbo adalah bagian dari komitmen Visinema Studios dalam menghadirkan konten berkualitas bagi anak-anak dan keluarga. Ini adalah bentuk tanggung jawab Visinema sebagai kreator, yang memiliki fasilitas dan kemampuan untuk menggali cerita-cerita yang lebih baik. “Ini 100 persen karya anak Indonesia,” ucap Anggia bangga. “Saya beberapa kali menitikkan air mata karena perjalanannya nggak mudah,” lanjutnya. Mudah-mudahan kesuksesan Jumbo menginspirasi animator lainnya untuk terus berkarya dan menghasilkan film-film berkualitas. Maju terus film Indonesia!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img