Jakarta, PIS – Perpecahan antar umat beragama mengancam India. Taj Mahal, sebuah bangunan megah peninggalan raja kelima muslim Mughal, India, diancam akan dihancurkan. Yang mengancam adalah kelompok ekstremis Hindu, Mahasabha. Taj Mahal dibangun oleh Shah Jahan, raja kelima kerajaan muslim Mughal, India. Taj Mahal dibangun antara lain untuk tempat pemakaman salah satu istri Shah Jahan. Kelompok Mahasabha percaya bahwa salah satu situs keajaiban dunia itu dibangun di atas kuil Siwa. Mereka mengangap kuil Hindu itu dulu dihancurkan oleh penjajah Mughal sehingga sebuah masjid dapat dibangun di sana. Bukan hanya Taj Mahal, kelompok Hindu ekstrem juga menyasar sejumlah masjid tua di India. Kelompok Hindu ekstrem percaya Kerajaan Muslim Mughal adalah penjajah di India. Selama 200 tahun berkuasa, raja-raja Mughal dipercaya banyak menghancurkan kuil-kuil Hindu dan kemudian menggantinya dengan bangunan masjid.
Sejak dikuasai Partai Bharatiya Janata (BJP) pada 2018, India makin tidak ramah dengan kelompok Muslim. Serangan terhadap kelompok Muslim makin meningkat di sejumlah daerah. Di beberapa sekolah dan kampus negeri, pelajar Muslim dilarang menggunakan jilbab. BJP lahir dari rahim organisasi ekstrem kanan Hindu, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS). Hampir semua pejabat teras BJP, termasuk Perdana Menteri Nahrendra Modi, merupakan anggota senior RSS. Didirikan pada 1925, RSS bercita-cita mendirikan negara Hindu, Hindutva. Dalam Hindutva, tidak ada tempat bagi kaum muslim di India. Tokoh legendaris Mahatma Gandhi yang meyakini inklusivitas India, dibunuh oleh anggota RSS. Intoleransi beragama memang bisa sangat menghancurkan. Semoga tak terjadi penindasan agama di India