DPRD Parepare, Sulawesi Selatan, parah banget. DPRD Parepare takluk sama kelompok intoleran. DPRD Parepare bahkan mengikuti keinginan mereka, ketimbang menegakkan konstitusi. Jadi, Sekolah Kristen Gamaliel lagi dibangun di Parepare belakangan ini. Masalahnya, pembangunan sekolah itu terhambat gara-gara demo yang dilakuin kelompok intoleran. Di video yang beredar, terlihat sekelompok orang berdemo sambil bawa spanduk yang intinya menolak pembangunan sekolah itu pada 6 Oktober lalu.
Demonstrasi itu digelar dua lokasi, salah satunya di depan kantor DPRD Parepare. Kata kelompok intoleran itu, pembangunan sekolah menyalahi aturan. Tapi, mereka nggak menjelaskan lebih rinci aturan apa yang dilanggar. Sekolah itu ditolak, kata mereka, karena pembangunannya dilakukan di lingkungan muslim. Mereka berdalih penolakan demi menjaga keragaman agama dan menghindari potensi konflik sosial akibat pembangunan sekolah itu. Mirisnya, DPRD Parepare takluk sama tuntutan kelompok intoleran itu. Pimpinan DPRD Parepare menolak rencana pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel dalam sidang istimewa yang digelar pada 6 Oktober lalu.
Pimpinan DPRD Parepare bakal mengirim surat ke pemda untuk mencabut izin pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel karena dianggap cacat prosedur. DPRD Parepare bilang keputusan itu diambil buat menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial di Parepare. Pihak sekolah Kristen Gamaliel nggak menyangka pembangunan sekolah itu akan ditolak. Selain sudah mengantongi surat izin, mereka juga mengaku sudah mengurus semua hal yang diperlukan terkait perizinan.
Sikap yang ditunjukkan DPRD Parepare dalam kasus ini jelas bikin kita muak. Sebagai wakil rakyat, seharusnya mereka bertindak atas nama konstitusi. Mereka seharusnya berani pasang badan menegakkan asas non-diskriminatif. Bukan tunduk sama tuntutan yang ingin menghalangi hak-hak kaum minoritas. Kondisi Indonesia bakal gawat kalau gedung parlemen diisi orang-orang yang diskriminatif dan pragmatis seperti ini. Mudah-mudahan pimpinan partai di tingkat nasional menyemprit kader-kader mereka yang penakut itu. Dan yang nggak kalah penting, diharapkan Menteri Dalam Negeri kasih teguran keras kepada Pimpinan DPRD Parepare. Yuk, Kita lawan terus segala bentuk intoleransi!