Jakarta, PIS – Nahdlatul Ulama (NU) keren banget, Kawan PIS. NU tegas menolak khilafah di dunia. Itu dinyatakan dalam acara puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur.
Khilafah adalah konsep politik yang menyatukan semua umat Islam di bawah naungan tunggal se-dunia. Ideologi ini diusung, misalnya, oleh Hizbut Tahrir dan ISIS. Sikap penting NU itu dibacakan dua tokoh penting NU.
KH Musthofa Bisri (Gus Mus) membacakan teks bahasa Arab. Yenny Wahid, putri almarhum Gus Dur, membacakan versi bahasa Indonesia. Terus, kenapa NU menolak khilafah. Menurut NU, khilafah bukanlah cita-cita yang pantas diusahakan dan dijadikan aspirasi.
Upaya mendirikan khilafah terbukti membahayakan kerukunan dan bertabrakan dengan tujuan-tujuan pokok agama. Dalam Islam dikenal ada 5 tujuan pokok agama atau dikenal dengan istilah maqashid syariah.
Yaitu: menjaga nyawa, menjaga agama, menjaga akal, menjaga keluarga, dan menjaga harta. Upaya mendirikan khilafah justru bertabrakan dengan tujuan-tujuan pokok agama tersebut. Itu karena upaya tersebut menimbulkan ketidakstabilan dan merusak keteraturan sosial politik.
Jika pun akhirnya khilafah berhasil didirikan, upaya itu akan menyebabkan runtuhnya sistem negara-bangsa. Juga menyebabkan konflik berdarah yang akan menimpa sebagian besar wilayah di dunia.
NU merekomendasikan cara yang paling tepat dan manjur untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam sedunia. Yaitu, dengan memperkuat kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh umat manusia.
Itu tidak hanya berlaku bagi muslim semata, tapi juga bagi non-muslim. Juga mengakui adanya persaudaraan seluruh manusia. FYI, penolakan terhadap khilafah itu adalah hasil Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya pada 6 Februari lalu.
Muktamar itu sendiri dihadiri 15 pakar sebagai pembicara kunci, dari dalam dan luar negeri. YUK, KITA DUKUNG PERJUANGAN NU MENJAGA KERUKUNAN DAN KEDAMAIAN DUNIA!