Kalau di Indonesia hak-hak LGBT terus diberangus, di Thailand yang terjadi malah sebaliknya. Di negara gajah putih itu, ada tanda-tanda bahwa pernikahan sesama jenis bakalan diizinin. Selama ini Thailand yang mayoritas penduduknya beragama Budha emang terkenal sangat menghargai perbedaan orientasi seksual. Komunitas LGBT di sana mungkin yang terbesar di seluruh Asia. Pria-pria berpenampilan cantik yang disebut ladyboy juga jadi salah satu daya tarik wisata di sana.
Pawai perayaan hak-hak LGBT, Pride Parade, di Bangkok semakin diminati peserta. Lebih dari 50 ribu orang ikut tahun ini, lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu. Para politisi pun ikut berbaris dalam acara itu bersama masyarakat untuk dukung kesetaraan gender. Nah sekarang terdengar parlemen Thailand lagi ngerancang undang-undang yang ngesahin pernikahan gay dan lesbian. Kalau ini gol, Thailand bakal jadi negara pertama di Asia Tenggara yang resmi ngakuin pernikahan sesama jenis.
Walau UU nya belum disahin, para aktivis pro hak LGBT udah ngerayain itu di depan gedung parlemen. Mereka berpelukan bahagia dan mengibarkan bendera Pelangi. Diperkenalkannya gagasan progresif ini, nggak lepas dari lolosnya partai Move Forward Party atau MFP, ke parlemen. Partai anak muda ini mendapat kursi terbanyak. Pita Limjaroenrat, yang baru saja ngundurin diri dari posisi ketua MFP, bilang ini adalah bukti bahwa politik bisa bikin perubahan di Thailand. Dia juga tegasin Thailand adalah negara bagi semua orang; ga peduli orientasi seksual atau identitas gendernya. Di luar MFP, koalisi dari delapan partai politik juga janji bakal ngelolosin undang-undang tersebut. Mereka bersepakat akan mastiin semua pasangan punya hak yang sama tanpa peduli.
Apa yang terjadi di Thailand ini memang menarik untuk diikuti. Masyarakat Indonesia sih kayaknya masih belum bisa menerima pernikahan sesama jenis. Tapi sikap yang lebih menghargai dan menghormati semua orientasi seksual jelas bisa ngebawa kebahagiaan kepada lebih banyak orang. Ini langkah penting buat dunia yang lebih adil dan inklusif. Yuk, saling menghargai sesama!
