Tim FOMO Atau Tim JOMO?

Published:

Jakarta, PIS – Udah sering denger nggk istilah FOMO? Istilah yang sering digunakan ‘anak-anak Jaksel’, dalam percakapan sehari-hari. FOMO artinya fear of missing out. FOMO kecenderungan kaum muda untuk tidak ketinggalan hal-hal yang baru.

Orang dengan gejala FOMO cenderung ingin mencoba segala sesuatu yang tampak menyenangkan dan tengah populer di media sosial. Misalnya saja tempat makan baru, menonton film baru, atau bahkan berita baru.

Ada semacam perasaan bersalah kalau seseorang tidak tahu perkembangan terbaru. FOMO bisa mempengaruhi harga diri seseorang. FOMO sebenarnya bukan gejala kejiwaan baru. Tapi FOMO semakin diparah dengan kehadiran media sosial, seperti Instagram atau facebook.

Seseorang akan semakin mudah membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang ditampilkan di media sosial. Jika tidak pintar mengelolanya, FOMO bisa menyebabkan rendah diri, gelisah, bahkan stres.

Dikatakan, FOMO lekat dengan kehidupan generasi Z (kelahiran 1995-2014). Tapi sekarang, ada gaya hidup antitesis dari FOMO, yaitu JOMO. JOMO merupakan akronim dari joy of missing out.

JOMO adalah gaya hidup yang santai dan tidak merasa cemas jika terlambat mengetahui berita atau tren. JOMO membuat orang menjalani hidup tanpa tergantung internet atau tren yang berlangsung.

Tanpa FOMO, seseorang menikmati momen dan bersyukur dengan keadaan yang sedang dijalani. Orang denggan gaya hidup JOMO akan mudah berperasaan puas dan bahagia karena melepaskan diri dari aktivitas media sosial dan mengeksplorasi kebutuhan diri sendiri. JOMO dianggap bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan fisik. JADI, KAMU TIM FOMO ATAU JOMO?

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img