Buat yang demen teriak-teriak takbir, dengerin nih. Itu perbuatan yang nggak sesuai sunnah Nabi Muhammad, apalagi di dalam masjid. Yang bilang gini ulama terkemuka asal Arab Saudi, Syeikh Assim Al-Hakeem. Jadi, ulama jenaka itu saat ini ngelakuin lawatan tabligh akbar di beberapa daerah di Indonesia. Di antaranya di Masjid Al-Jihad Medan Baru.
Nah, waktu itu kan dia mau naik mimbar, terus salah satu jemaah teriak ‘takbir’ yang diikuti teriakan Allahu Akbar dengan keras sekali. Nggak diduga, ulama yang masih punya darah Indonesia itu nampak nggak happy. Dia langsung menyindir kebiasaan orang Indonesia yang sedikit-sedikit takbir. Katanya, teriak-teriak takbir itu bukan sunnah dan nggak diperbolehkan. Apalagi di dalam masjid.
Syeikh Assim bilang Rasulullah pernah berpesan biar nggak meninggikan suara di dalam masjid. “Ini bukanlah Sunnah. Dan ini tidaklah dibolehkan, dan ini tidak menghormati masjid,” katanya. Karena itu, Syeikh Assim menghimbau agar jemaah ngejaga etika di dalam masjid.
Apa yang dibilang Syeikh Assim itu bener banget. Belakangan ini takbir sering banget dipekikan di Indonesia. Bahkan ucapan mulia itu disalahgunain dan dipolitisasi sedemikian rupa. Ormas radikal, misalnya, memekikkan takbir untuk mengintimidasi kelompok lain dan mengusik kerukunan antar umat beragama. Takbir juga jadi aba-aba untuk menyerang dan merusak properti kelompok yang berbeda. Bahkan, pelaku terorisme menggunakan takbir untuk membunuh orang lain.
Takbir dimanipulasi ormas radikal dan teroris buat melegitimasi perbuatan mereka biar tampak mulia. Padahal, takbir itu kan pengakuan atas kebesaran Allah. Takbir juga ungkapan buat menegaskan bahwa posisi kita sangatlah rendah di hadapan Tuhan. Karena itu, takbir harusnya diucapin dalam suasana tenang, damai, dan menentramkan. Bukan justru buat mempertontonkan arogansi dan superioritas kita. Mudah-mudahan sindiran Syeikh Assim itu membuka mata hati kita. Yuk dengerin nasihat Syeikh Assim!