Jakarta, PIS – Ulama kontroversial dari Mesir, Syekh Muhammad Yusuf Al-Qardhawi meninggal dunia. Ia wafat pada 26 September 2022 di Doha, Qatar, di usia 96 tahun. Di satu sisi, Qardhawi dituduh radikal.
Ia misalnya membenarkan aksi bom bunuh diri yang dilakukan perempuan Palestina. Qardhawi juga mendukung gagasan khilafah dalam dunia Islam dan penegakkan Syariat Islam. Qardhawi pernah menyatakan terang-terangan bahwa darah Presiden Libya Muammar Khadafi adalah halal.
Qardhawi juga menyerukan jihad melawan Presiden Bashar Assad yang membuat Suriah tenggelam dalam konflik berdarah bertahun-tahun. Di masa mudanya, sebagai aktivis, ia berulang kali masuk penjara.
Karena kiprah dan ceramahnya itu, sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, menolak kedatangan Qardhawi. Namun disisi lain, ia juga dikenal sebagai ulama yang berpikiran terbuka.
Ia menganggap demokrasi sejalan dengan Islam. Ia mengizinkan umat Islam melakukan transaksi bank. Ia menganggap bunga bank itu bukan riba. Ia juga berpandangan bahwa minuman dengan kadar alkohol di bawah 00,5 persen tidaklah haram karena tidak memabukkan.
Qardhawi pernah berkunjung ke Indonesia pada 2007. Selain menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Qardhawi juga menemui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Qardhawi mengapresiasi model Islam moderat yang dipraktikkan NU.
Semua anaknya, laki-laki dan perempuan, ia dukung untuk berpendidikan tinggi. Tiga dari empat putri Qardhawi adalah doktor sains lulusan universitas di Inggris. Qardhawi dilahirkan di Mesir pada 9 September 1926.
Ia mengenyam pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar, Kairo. Qardhawi menyelesaikan doktoralnya pada 1973 dengan disertasi tentang zakat dan dampak sosialnya.
Ia sangat produktif. Ia menerbitkan 120 buku dan beberapa di antaranya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selama 15 tahun Qardhawi mengisi program ‘Syariah dan Kehidupan’ di saluran televisi Al Jazeera.
Program yang tayang setiap Senin itu diperkirakan menjangkau 40-60 juta audiens di seluruh dunia. Semoga Tuhan melapangkan kubur dan mengampuni segala dosa dan kekeliruannya. Selamat jalan, Syekh Yusuf Al-Qardhawi.