Ustad Adi Hidayat nampaknya perlu sekali berhati-hati dalam menyampaikan pandangannya, terutama tentang sains. Dia adalah ulama yang sangat didengar oleh jutaan orang di Indonesia. Tapi kadang, dia terkesan ceroboh menyampaikan pandangannya. Kali ini dia mengklaim, kalau alam semesta seperti terompet. Dia bilang itu setelah melihat gambar time line bigbang yang dibuat oleh NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. Jadi NASA membuat gambar berisi urutan peristiwa dalam terbentuknya alam semesta. Kata Adi, menurut pencitran dari satelit NASA, ternyata bentuk alam semesta seperti terompet. Ini dia sampaikan dalam video ceramahnya di channel youtube Adi Hidayat Official dengan judul: Mengenal Malaikat Peniup Sangkala.
Menurut Adi, bentuk alam semesta seperti terompet itu adalah bukti kebenaran Al-Quran. Itu katanya sesuai dengan ayat Al-Quran di Surat al-Haqqah ayat 13 dan 14. Dalam ayat itu dikatakan: Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. “Bumi dan segala macamnya terlingkupi dalam ruang yang bentuknya seperti terompet,” tambah Adi. Adi lantas bersyukur bahwa gambar NASA itu menujukkan kebenaran Al-Quran. “Saya mau tanya, kitab mana yang menunjukkan tentang pembuktian dari NASA?” tanya Adi kepada khalayak. “Yang membuktikan non muslim, kita punya ayatnya,” ucap Adi dengan yakin.
Kalau memang ada kesamaan antara ayat Al Quran dengan temuan NASA, itu tentu mengagumkan. Masalahnya, itu belum tentu ada atau tidak akurat. Pernyataan Ustad Adi ini dibantah oleh Abdul Muin Banyal. Dia seorang Master of Education in Teaching: Science, lulusan University of Minnesota, Amerika Serikat. Bantahan itu dia sampaikan dalam video di channel Youtube Bawah Pohon Science. Menurut Muin, gambar NASA itu bukanlah bentuk alam semesta. Gambar itu hanyalah diagram yang menunjukkan garis waktu, bagaimana evolusi alam semesta terjadi. Dimulai dari apa yang disebut bigbang kemudian berkembang sampai saat ini. Diagram itu dibuat oleh para ilmuwan untuk menjelaskan secara sederhana bagaimana alam semesta berevolusi.
“Kenapa dibuat sederhana? Supaya orang-orang awam seperti kita, bisa paham dengan apa yang para ilmuwan kerjakan,” jelas Muin. Diagram seperti bentuk seperti terompet bukanlah satu-satunya gambar yang dibuat oleh para ilmuwan. Ada banyak bentuk diagram yang dibuat para ilmuwan, dan bentuknya tidak mesti seperti terompet. Memang bentuk silinder atau terompet dianggap model yang cukup menjelaskan bagaimana evolusi alam semesta terjadi. Mengenai bentuk alam semesta, belum ada satupun ilmuwan yang mengetahui bentuk alam semesta seperti apa. Mereka hanya bisa berhipotesis atau menduga-duga. Ada yang berhipotesis kalau alam semesta bentuknya datar, terbuka dan tertutup.
“Jadi jelas ya, ini bukan gambar terompet, melainkan diagram garis waktu atau timeline mengenai evolusi alam semesta,” ujar Muin. “Ini juga bukan bentuk alam semesta kita, karena tidak ada yang tahu secara pasti bentuk alams semesta yang sebenarnya,” tegas Muin. Upaya Ustad Adi berusaha mempelajari apa yang diungkapkan ilmuwan tentu layak dihargai. Tapi lain kali, dia nampaknya perlu mempelajari lebih jauh dulu misalnya dengan bertanya langsung pada ilmuwan. Yukk berhati-hati dalam beragama!