Waduh, Rizieq Shihab Bertemu Abu Bakar Baasyir

Published:

Jakarta, PIS – Ini berita besar, Muhammad Rizieq Shihab dan Abu Bakar Baasyir bertemu di Petamburan, Jumat, 2 September lalu. Ini jadi penting karena keduanya adalah tokoh Islamis radikal.

Keduanya juga baru keluar dari penjara. Jadi apakah ini konsolidasi kaum Islamis radikal. Hal ini dibantah para juru bicara kedua kubu. Menurut pengacara Rizieq,  Aziz Yanuar tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan itu.

Keduanya hanya bersilaturrahmi, bertanya tentang kesehatan masing-masing dan aktivitas dakwah terakhir ini. Sementara menurut Abdul Rochim, putra Ba’asyir, pertemuan tersebut merupakan silaturrahmi yang tertunda.

Semula ayahnya ingin bertemu Rizieq saat mantan Ketua Umum FPI tersebut pulang dari Arab Saudi. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang tak memungkinkan waktu itu, baru sekarang bisa dilakukannya. 

Hmmmmm, apa iya begitu? Rizieq dan Ba’asyir adalah icon Islam garis keras. Rizieq adalah pendiri dan ketua umum FPI, sebelum organisasi tersebut dibubarkan pemerintah. Sebelum dibubarkan organisasi ini kerap melakukan aksi sweeping dan tindakan kekerasan kepada kalangan yang tidak sepaham dengan mereka.

Rizieq pernah masuk penjara karena penganiayaan FPI kepada kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Terakhir Rizieq dipenjara karena pelanggaran karantina kesehatan dan penyiaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.

Sementara Ba’asyir dikenal sebagai tokoh anti Pancasila. Ba’asyir melarang santrinya untuk hormat bendera karena dianggap merupakan perbuatan syirik. Ba’asyir mendirikan organisasi Jamaah Islamiyah yang menjalin hubungan dengan organisasi teroris Al-Qaeda.

Ba’asyir juga dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena keterlibatannya dalam pendanaan latihan teroris di Aceh. Belakangan, setelah Ba’asyir keluar dari penjara dia menyatakan menerima Pancasila.

Bahkan pada peringatan Kemerdekaan RI ke 77 kemarin, di pesantrennya diadakan upacara bendera. Tapi menurutnya, dia tetap percaya Indonesia seharusnya tunduk pada hukum Islam.

Jadi, apakah pertemuan keduanya benar hanya sebatas silaturrahmi? Atau ada agenda lain? Bagaimana Menurut kamu?

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img