Wah! Kota Depok Ternyata Awalnya Kotanya Orang Kristen

Published:

Kota Depok awalnya kota Orang Kristen? Walaupun pernyataan itu dilontarkan sebagai jokes, ternyata ada benernya juga loh. Awalnya, pernyataan itu disampaikan oleh komika asal Medan, Reza Pasaribu di Somasi Community. Tapi kemudian menyebar di aplikasi Tiktok setelah diposting salah satu akun pada 8 Januari lalu. Reza mengaku dia adalah seorang Kristen di Depok yang daerahnya selama 20 tahun dikuasai partai PKS. Selama PKS berkuasa, walikota Depok terkesan meminggirkan sekali umat Kristen di sana. Ini misalnya pada Desember Pemkot Depok bikin Billboard yang isinya ”Walikota Mengucapkan Selamat Hari Ibu”. Padahal, kata Reza, 3 hari setelahnya itu Hari Natal. Reza kemudian ngejokes kalo emang surga ada di telapak kaki ibu, tapi jalan menuju surga itu kan harus melalui Yesus. Kemudian Reza cerita menceritakan asal nama Depok. Katanya nama kota ”Depok” berasal dari bahasa Belanda, yaitu De Eerste Protestantsche Organisatie van Christenen”, yang disingkat Depok.

Nah arti kepanjangan nama itu adalah “Organisasi Kristen Protestan Pertama”. Ternyata, apa yang disampein Reza bukan sekedar omong kosong belaka loh. Itu memang ada kebenarannya. Depok adalah daerah pemukiman yang didirikan Cornelis Chastelein, pedagang dan tuan tanah Belanda tahun 1696. Saat itu Chastelein membeli tanah di Depok untuk dijadikan perkebunan dan pemukiman. Ia membawa serta sejumlah budak dari berbagai daerah seperti Bali, Sulawesi, Ambon, dan Nusa Tenggara. Uniknya, nggak cuma mempekerjakan mereka, Chastelein juga memberikan pendidikan agama Kristen kepada para budaknya. Chastelein mengajari mereka membaca, menulis, bertani, dan berbagai keterampilan lain untuk mendukung kehidupan mereka di masa depan. Sampai di tahun 1714 sebelum dirinya wafat, Chastelein membebaskan para budaknya.

Dalam wasiatnya, ia memberikan hak milik atas tanah di Depok kepada budak-budak yang telah ia bebaskan. Kelompok ini kemudian dikenal sebagai Masyarakat Depok Asli. Semasa hidupnya inilah Chastelein mendirikan komunitas yang ia beri nama De Eerste Protestantsche Organisatie van Christenen atau Depok. Komunitas ini memiliki pemerintahan sendiri dan dikenal dengan sebutan Het Gemeente Bestuur van Depok alias Pemerintah Kota Depok. Meski Depok berawal dari sebuah komunitas Kristen, entah kenapa di abad 21 ini Depok tidak bersahabat bagi umat Kristen. Mereka sering menjadi sasaran aksi intoleransi sejumlah kelompok intoleran di Depok. Contohnya saja aksi penggerudukan yang dilakukan kelompok berjubah pada 2023 lalu.

Mereka menggeruduk sebuah ruko yang dijadikan kapel atau rumah doa oleh umat Kristen di Depok. Aksi intoleran di Depok bukan saja dilakukan oleh warga, tapi juga dilakukan oleh Pemkotnya. Gara-gara itulah Depok sering mendapat predikat kota intoleran dari Setara Institute. Pada 2023 misalnya Setara menempatkan Depok di peringkat 94 sebagai kota intoleran dengan raihan skor, 4,01. Bahkan peringkat itu diraih secara berturut-turut selama tiga tahun. Benar-benar sebuah ironi ya. Semoga kedepan kota Depok bisa bertransformasi jadi kota toleran ya.

Keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img