Yaelah! Kubu Anti Jokowi Ungkit Lagi Soal Keaslian Ijazah Jokowi

Published:

Kubu anti Pak Jokowi masih aja ya ngungkit soal keaslian ijazah Pak Jokowi. Mana gaya-gayaan ngaku pake teknologi canggih pula. Jadi, Roy Suryo lagi-lagi mempersoalkan keaslian ijazah Pak Jokowi. Dia bilang dia nemu fakta-fakta baru yang memperkuat dugaan ijazah S1 Pak Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1985 itu palsu. Dia bilang punya ‘bukti baru’ yang didapat lewat teknologi canggih, yaitu Error Level Analysis (ELA) dan Artificial Intelligence (AI). Tudingan itu dia katakan di channel YouTube tanggal 13 April kemarin.

Dia bilang, AI mengidentifikasi wajah dalam foto itu lebih cocok dengan orang bernama Dumatno Budi Utomo ketimbang Pak Jokowi. Hasil analisis foto yang terdapat pada ijazah itu nunjukin cuma 72% cocok sama Pak Jokowi, tapi 80% cocok sama Dumatno, katanya. Roy juga nyorotin hal teknis di ijazah. Dia bilang jenis font di ijazah Pak Jokowi terlalu modern buat tahun 1985. Zaman itu, printer cuma bisa cetak font jadul kayak courier atau font fixed-width, katanya. Sementara font di ijazah Jokowi udah proporsional, kayak yang biasa dipake di printer laser zaman sekarang. Intinya, buat Roy ada yang nggak beres sama dokumen ijazah Pak Jokowi.

Just info, Roy itu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Presiden SBY. Roy sejak lama dikenal anti Jokowi. Dia juga ngaku-ngaku sebagai pakar telematika. Pertanyaannya, apakah analisa yang diklaim Roy itu akurat, terutama soal foto Jokowi dalam ijazah? Seorang YouTuber bernama Vicky Himpong ngebahas AI yang diklaim dipake Roy. Menurut Vicky, AI yang dimaksud itu namanya FaceMatch. Sebuah algoritma yang ngukur kemiripan wajah seseorang dari struktur dan titik-titik di wajah. Sistem ini bandingin bentuk mata, hidung, sampai jarak antar fitur wajah.

Proses analisa wajah dilakukan FaceMatch itu ada 4 tahap. Dimulai deteksi wajah, penyesuaian, ekstraksi fitur, dan terakhir pencocokan. Akurasinya diyakini bisa nyampe 90,9%. Tapi error tetap bisa terjadi, tergantung banyak faktor. Misalnya, resolusinya rendah, pencahayaannya buruk, sudut wajah miring, pakai make up, kacamata dan masker. Juga kalo foto yang dibandingin beda usia. Misalnya, foto masa muda dibandingin sama foto sekarang. Nah, kondisi foto Pak Jokowi di ijazah itu buram, hitam-putih, dan pakai kacamata. Belum lagi perbedaan usia antara foto ijazah dan foto Pak Jokowi sekarang jauh banget. Karena itu, akurasi FaceMatch nggak bisa dijamin 100% akurat.

Inilah yang nggak dikatakan Roy. Roy nggak mengungkapkan potensi error dalam FaceMatch. Roy nggak transparan dalam analisanya. Dengan kata lain, Roy nggak jujur dan berusaha menutupi fakta tertentu dalam pernyataannya itu. Lagi pula, Pimpinan UGM udah negasin soal keaslian ijazah Jokowi sejak tahun 2022. Itu disampaikan oleh Rektor UGM, Ova Emilia. Dia bilang, Jokowi emang bener lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Jokowi masuk kuliah di angkatan tahun 1980 dan lulus tahun 1985.

Pernyataan ini juga diperkuat dokumen dan data akademik resmi dari kampus. UGM juga ngejelasin, foto ijazah yang beredar kemungkinan besar hasil fotokopi. Karena itu, wajar kalau foto Jokowi terlihat buram atau nggak konsisten. Intinya, Pimpinan UGM udah mastiin ijazah Jokowi itu ASLI dan sesuai sama rekam jejak kuliahnya. Kubu anti Pak Jokowi akan terus melemparkan narasi untuk meruntuhkan reputasi Pak Jokowi. Kita jangan termakan narasi mereka ya. Yuk, lawan hoaks dan disinformasi!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img