Aktivis HTI Felix Siauw Malah Serang Gibran dan Jokowi?

Published:

Ustadz Felix Siauw kayaknya masih anti Jokowi. Ini terlihat sekali di akun X-nya, @felixsiauw. Memang yang dia sindir bukan Pak Jokowinya sih. Tapi Gibran, putra Jokowi, walaupun tidak juga dengan terang-terangan. Tapi yang jelas sebagai ustad dia kelihatan masih kental sekali membawa semangat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI ini kan dibubarin Jokowi. Karena itu kayaknya mereka masih menaruh dendam.

Kalau ada kesempatan, dia masih terus menyerang Jokowi dan keluarga. Ini dia lakukan di akun X-nya, @felixsiauw, 1 Mei lalu. Dia nampaknya menyindir keriuhan monolog Gibran di Youtube. “Namanya bocah, kalau pengen tapi ga mampu, ya minta bapak. Bikin video banyak dislikes, ya beli like lah!” tulisnya. Meski nggak nyebut nama, publik langsung kaitin tweet itu ke Gibran. Soalnya baru-baru ini salah satu video Gibran di akun youtubenya yang berjudul “Hilirisasi dan Masa Depan Indonesia” sempat jadi sorotan.

Pas baru diunggah 2 jam, jumlah penontonnya hanya sekitar 2.900-an, tapi jumlah like-nya tembus mencapai 41 ribu. Ketimpangan inilah yang memicu tuduhan manipulasi atau “beli” like di media sosial. Apalagi video Gibran yang berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” sebelumnya sempat dibanjiri dislike. Caci maki terhadap Gibran bergelombang berdatangan. Tingginya jumlah like itu dianggap menunjukkan bahwa Gibran dibantu “kekuatan keluarga”, alias Presiden ke-7, Joko Widodo.

Sebaliknya, cuitan Felix ini menunjukkan betapa dendamnya dia pada Jokowi. Dia sebenarnya tak punya bukti yang menunjukkan Jokowi mendorong kenaikan jumlah video Gibran. Kenaikan like itu juga sama sekali tidak berarti bahwa Gibran atau Jokowi membeli like. Tapi soal kejujuran itu tidaklah penting bagi Felix, walau dia sebenarnya ustad. Harus selalu diingat, Felix adalah tokoh HTI. Jadi kalau sekarang dia nyentil Gibran, gak heran kalau itu bukan kritik netral.

Komentar Felix adalah bagian dari konflik ideologis yang lebih luas. Jadi, ini bukan cuma soal like palsu atau algoritma YouTube. Tapi bagian dari upaya delegitimasi soal simbol kekuasaan Jokowi yang hari ini diwakili Gibran. Sebagai pemuka agama, Felix sebenarnya bisa lebih bersikap dewasa. Dia seharusnya tidak menurunkan kualitas dirinya sehingga meributkan soal beli like yang sama sekali cuma omongan tak berdasar. Felix sekadar menyebarkan khayalan bahwa Jokowi cawe cawe dalam youtube Gibran, tanpa bukti.

Hal semacam ini sangat berpotensi memecah belah bangsa. Bukankah jauh lebih sehat kalau Felix mengomentari paparan Gibran tentang hilirisasi atau bonus demografi. Dia misalnya bisa berkomentar tentang apakah Indonesia memang harus bergembira atau sebaliknya khawatir dengan bonus demografi. Felix bisa saja tak setuju dengan gagasan Gibran yang sangat optimistis. Tapi bukankah seharusnya Felix mengomentari gagasan tersebut secara substantif.

Felix perlu meneladani masyarakat tentang arti penting membangun masyarakat secara rasional. Bukan dengan sekedar sebar kecurigaan atau kebencian. Gibran rasanya perlu diapresiasi karena mengajak masyarakat bicara tentang isu-isu strategis, seperti hilirisasi dan bonus demografi. Janganlah seorang ustad seperti Felix Siauw justru cuma mempersoalkan like dan dislike videonya. Ayo Ustadz Felix Siauw, antum bisa!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img