Komisi Penyiaran Indonesia ngeluarin keputusan yang aneh. Mereka bilang mereka nggak nemuin pelanggaran dalam kasus kemunculan capres Ganjar Pranowo dalam siaran adzan di MNC TV dan RCTI. KPI juga berdalih sekarang ini Ganjar kan belum jadi Capres. Nama Ganjar belum didaftarin secara resmi di KPU, jadi nggak papa jadi talent iklan. Ini kesannya ngadi ngadi.
Emang sih Ganjar belum didaftarin, tapi anak SD aja udah tahu kalo dia itu calon presiden. Yang dimasalahin kan bukan soal dia capres resmi atau nggak. Yang diributin dengan siaran adzan di Grup MNC itu adalah kesan bahwa panggilan sholat dipake buat kampanyein Ganjar. Itu kan artinya menggunakan agama untuk kepentingan politik? Selama ini kan udah berulang kali dibilang, jangan ada politisasi agama. Nah, siaran adzan ini kuat banget kesan politisasinya.
Salah satu kritik lain adalah KPI sendiri punya aturan bahwa dalam siaran azan nggak boleh ada sisipan iklan built in. Ini ada dalam Standar Program Siaran Pasal 56 ayat 5, yang dibikin KPI sendiri. Iklan built in itu maksudnya iklan tersamar yang nyatu sama isi siaran. Tampilnya Ganjar di siaran adzan itu jelas adalah iklan built in. Kok sekarang KPI jadi ngebiarin pelanggaran terhadap aturan yang mereka buat sendiri? Hmmm jadi curiga nggak sih?? Apa ada sesuatu antara KPI sama grup raksasa MNC yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo, yang adalah Ketua Perindo. Jangan-jangan ada sesuatu nih antara KPI sama PDIP? Hayo KPI, lindungi televisi Indonesia!