Di Arab Saudi sekarang udah ada klub malam. Namanya White Club. White Club di Saudi ini berbeda dengan kebanyakan kelab di beberapa negara. White Club di Saudi nggak nyediain minuman beralkohol. Karena itu, klub ini diklaim sebagai klub malam yang halal. Dan ini sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku di Saudi. Tiket masuknya dibanderol mulai harga Rp1 jutaan sampai Rp3 jutaan. Pengunjung bisa datang ke klub ini mulai jam 22.00 sampai 03.00.
Asal tahu aja, White Club di Saudi ini rencananya mau dibuka pada 2019 lalu. Tapi, pembukaan klub ini dihentikan. Otoritas Saudi bilang White Club menyalahi perizinan. Sejak dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Saudi mengalami banyak perubahan. MbS mereformasi tatanan sosial dan ekonomi di Saudi, termasuk sektor pariwisata. Tahun lalu, Saudi menggelar Jeddah Season sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan pariwisata. Acara ini berlangsung selama 60 hari dengan sekitar 2800 acara, yang di antaranya konser K-Pop.
Itu semua dilakukan otoritas Saudi untuk mengejar visi 2030 Saudi. Visi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Saudi terhadap minyak. Banyak proyek-proyek ambisius yang nilainya sangat fantastis sedang digarap. Mulai dari industri, energi terbarukan, dan pariwisata. Dalam konteks sosial, perubahan yang sangat mencolok dari efek visi 2030 itu adalah keberadaan perempuan di Saudi. Sekarang perempuan Saudi bisa bekerja di sektor dan bahkan menempati posisi-posisi penting. Padahal dalam beberapa tahun yang lalu perempuan Saudi dilarang menyetir mobil sendiri dan keluar rumah tanpa temani walinya.
Mudah-mudahan perubahan di Saudi itu bisa meningkatkan kesejahterahan rakyat Saudi dan nggak meninggalkan jejak hitam dalam soal HAM. Kalau Saudi bergerak maju, masa kita mau mundur?
