Arab Saudi Hukum Mati Penyerang Warga Syiah

Published:

Arab Saudi bersikap tegas terhadap aksi intoleransi. Saudi bahkan menghukuman mati pelakunya. Jadi, baru-baru ini terjadi penyerangan terhadap warga Syiah di Provinsi Al-Ahsa. Serangan itu menarget masjid Syiah.

Serangan itu menyebabkan lima orang tewas dan melukai banyak orang lainnya. Asal tahu saja, Al-Ahsa adalah rumah bagi Muslim Syiah yang merupakan minoritas di Saudi. Pelaku penyerangan berjumlah 5 orang, empat orang warga Saudi dan satu orang warga Mesir. 

Lima orang itu dinyatakan bersalah karena menargetkan rumah ibadah dan menembak penjaga keamanan. Bahkan pelaku berkewarganegaraan Mesir berusaha meledakkan dirinya sendiri. Belakangan diketahui, dia ternyata anggota organisasi teroris.

Selain karena menyebabkan kematian, hukuman mati diberikan karena pelaku dikategorikan sebagai teroris. Sekedar info, Saudi dikenal negara yang sering menghukum mati pelaku terorisme. Sejak Raja Salman berkuasa tahun 2015, lebih dari seribu kali hukuman mati dilakukan.

Memang ada tuduhan, sebagian orang yang diketagorikan teroris itu sebenarnya orang-orang yang kritis terhadap kerajaan. Terlepas dari tuduhan itu, langkah Saudi yang menghukum tegas pelaku intoleransi patut diapresiasi.

Selama ini Saudi dikenal sebagai rumah bagi salah satu kelompok Muslim Sunni yang keras bernama Wahabi. Masalahnya, kelompok Wahabi dengan kelompok Syiah tidak akur. Bahkan permusuhan Wahabi-Syiah sudah mendarahdaging.

Serangan terhadap minoritas patut dikecam dan sudah sepantasnya diberikan hukuman maksimal. Mudah-mudahan tindakan tegas serupa juga berlaku di Indonesia.

Intoleransi adalah musuh kita semua!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img