Jakarta, PIS – Bestie PIS, ternyata Arab Saudi belum benar-benar demokratis. Saat ini kabarnya mereka mau menghukum mati ulama yang mengkritik pemerintah. Tahu nggak sih, sebelumnya marak berita soal reformasi sosial yang terjadi di negara itu.
Katanya, Arab Saudi berubah jadi lebih ramah. Terutama setelah dipimpin oleh putra mahkota Mohammed bin Salman. Ternyataaa, perubahan itu belum 100 persen! Di sana masih sering terjadi represi.
Terutama kepada para pengkritik pemerintah. Yang terbaru, mereka bakal menghukum mati seorang ulama bernama Awad al-Qani. Awad al-Qarni ditangkap tahun 2017. Dia dituduh gunain Twitter yang bahayain ketertiban umum.
Tuduhan lainnya, dia ngelakuin permusuhan ke kerajaan Arab Saudi. Dia juga dituduh memuji gerakan Ikhwanul Muslimin (IM). Padahal, gerakan IM telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Arab Saudi.
Selain Awad al-Qarni, ada dua ulama lain yang terancam hukuman mati. Yaitu Salman Odah dan Ali al-Omari. Karena hukuman ketiga orang itu, Arab Saudi kini dituduh ngelanggar HAM oleh kelompok pembela HAM.
Mereka juga dituduh ngelakuin represi terhadap perbedaan pendapat dan kebebasan berekspresi. Hmmm, ternyata pelonggaran di Arab Saudi masih cuma terkait pariwisata doang Bestie PIS.
Di luar itu kayaknya sih masih dikit banget. Sayang banget ya, Bestie PIS. MUDAH-MUDAHAN KE DEPANNYA ARAB SAUDI BERUBAH TOTAL YA!