Perubahan luar biasa terus diperlihatkan Arab Saudi. Saudi, misalnya, tampak makin mesra dengan China, terutama soal kerja sama ekonomi.
Jadi, belum lama ini Saudi dan perusahaan China, Human Horizons, menandatangani kesepakatan bisnis sebesar 83 triliun Rupiah. Itu adalah bagian dari kesepakatan investasi berjumlah 148 triliun Rupiah. Btw, Human Horizon adalah produsen mobil listrik asal China. Dalam kerja sama itu, Saudi dan China sepakat berkolaborasi dalam pengembangan, produksi, dan penjualan kendaraan.
Asal tahu aja, ini bukan kerja sama bisnis pertama antara Saudi dan China. Tahun 2017 investasi Saudi ke China sudah mencapai 870 triliun Rupiah. Belakangan ini, Saudi memang tampak gencar melakukan kerja sama ekonomi dengan Cina. Sektor kerja samanya mencakup teknologi, energi terbarukan, real estate, logam, pariwisata, perawatan kesehatan, dan lainnya.
Saudi sadar era minyak bumi akan segera berganti. Karena itu, mereka berinvestasi di sektor lain untuk mendatangkan devisa pengganti. Dan Saudi memilih China sebagai mitra bisnisnya. Padahal, sebelumnya Saudi itu bergantung banget sama Amerika.
Nah, langkah Saudi yang semakin mesra dengan China itu berkebalikan dengan kondisi di Indonesia. Nggak sedikit orang Indonesia yang anti China. Ketika Indonesia membuka hubungan ekonomi dengan China, selalu dimunculkan berbagai tudingan, bahkan hoaks. Hoaks yang sering beredar di sosial media, misalnya, soal pencaplokan wilayah di Indonesia oleh China.
Saudi saat ini rasional dengan kepentingan dalam negerinya. Mereka tahu, China adalah raksasa ekonomi dunia selanjutnya setelah era Amerika. Kalau Saudi pake akal sehat untuk kepentingan dalam negerinya, masa kita sebaliknya?