Ustad ini aneh banget deh. Masa dia bilang nonton di bioskop haram. Nama ustad itu Ahmad Zainuddin Al-Banjary, ulama asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Beberapa alasan dia kenapa nonton di bioskop haram, katanya karena ada musik dan yang ditonton bukan mahram. Alasan lainnya katanya, karena di bioskop tempatnya gelap, terus campur baur antara laki-laki dan perempuan.
Auto dong, pendapat menuai banyak komentar dari netizen. Ada yang setuju, tapi banyak juga yang kontra. Bagi yang kontra beralasan nonton bioskop sekarang udah jadi gaya hidup. Baik buat anak muda maupun orang tua. Mereka banyak yang suka nonton film di layar lebar. Apalagi kalau ada film baru yang viral atau ditunggu-tunggu. Karena itu banyak yang komen kalau pengharaman nonton bioskop itu berlebihan. Gak bisa sekedar menonton film saja didekati dengan hukum yang hitam putih.
Pengharaman terhadap menonton sudah ditinggalkan oleh banyak negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi. Negara yang diyakini sebagai tempat lahirnya agama Islam. Bahkan saat ini negara itu sedang mengembangkan industri filmnya. Artinya apa? Sudah banyak kalangan Islam yang sudah terbuka menonton film itu gak haram. Yang penting dalam Islam itu, kita mampu jaga diri, jaga hati. Jadi nggak menutup pintu buat hiburan yang sehat dan bermanfaat.
Kalau ngomongin hukum Islam, sebenarnya ada satu prinsip penting dalam fiqih, yakni “Lil wasa’il hukmul maqashid”. Yang artinya, hukum sebuah sarana tergantung dari tujuannya. Nah dalam konteks itu bioskop itu cuma alat, dan hukum personally netral. Mau jadi haram atau halal, ya tergantung kontennya dan gimana kita menggunakannya. Kalau kita nonton film yang isinya maksiat, adegan vulgar, atau ngajarin kekerasan dan keburukan, ya jelas itu nggak baik dan bisa jadi haram. Tapi kalau kita nonton film yang mendidik, menyentuh hati, atau bahkan menambah wawasan tentang kehidupan, kenapa harus diharamkan?
Syekh Yusuf Qardhawi, salah satu ulama besar dunia, juga punya pandangan serupa. Dia bilang bioskop itu netral, nggak bisa langsung divonis haram atau halal. Jadi, tergantung apa yang ditonton dan gimana sikap kita saat nontonnya. Di Indonesia juga ada ulama yang berpandangan yang sama, yakni KH Thaifur Ali Wafa. Dia bilang, nonton film itu nggak otomatis haram. Kalau isinya baik dan bisa membawa manfaat, ya sah-sah aja. Tapi ya tetap harus ada batasnya, jangan kebablasan.
Intinya, jangan gampang ngecap sesuatu itu haram tanpa melihat konteksnya. Islam itu agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, bukan agama yang bikin hidup kita jadi sempit dan penuh larangan tanpa alasan jelas. Menjaga diri dari maksiat emang penting. Tapi bukan berarti semua pintu hiburan harus ditutup. Kita masih bisa menikmati hiburan, asal tetap sesuai aturan yang ada. Lagipula, hiburan juga bisa jadi cara buat melepas stres, bikin kita lebih bahagia, dan semangat lagi menjalani hidup. Yuk beragama dengan akal sehat!