Bjorka, Hacker Yang Nggak Penting Banget

Published:

Jakarta, PIS – Bjorka sedang naik daun. Dia terkenal gara-gara me ngklaim sukses meretas sejumlah data rahasia di Indonesia. Tujuan dia sih bukan untuk kepentingan publik. Dia bilang, data yang dicurinya bisa dijual dengan harga mahal.

Sayangnya, di Indonesia ada banyak yang merayakannya seolah-olah pahlawan. Bjorka pertama kali muncul pada Minggu 21 Agustus lalu. Saat itu dia mengklaim berhasil meretas 26 juta histori pencarian pelanggan Indihome. 

Dia muncul kembali pada Rabu, 31 Agustus. Di kemunculannya yang kedua dia mengklaim berhasil meretas 1,3 miliar pelanggan kartu SIM telepon Indonesia. Dia pun mengklaim mendapat uang sebesar 50 ribu dollar hasil dari menjual data-data itu.

Pada 6 September Bjorka kembali muncul dengan klaim berhasil meretas 150 juta data penduduk Indonesia yang dia retas dari KPU. Dia pun mengaku berhasil menjual data tersebut seharga 5 ribu dollar AS.

Setelah itu, dia pun mengklaim berhasil meretas surat rahasia Badan Intelijen Negara (BIN) ke Presiden Jokowi. Dia juga membocorkan data pribadi beberapa pejabat negara. Sejumlah nama pejabat yang dia sebut, antara lain: Menkominfo Johnny G Plate, Mendagri Tito Karnavian, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan,…

Begitu juga Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir dan terakhir Gubernur DKI Anies Baswedan. Data pribadi yang dibocorkan meliputi nama lengkap, nomor telepon, NIK, nomor kartu keluarga, nama istri, nama lengkap ayah dan ibu sampai alamat dan ID vaksin.

Apa pentingnya informasi itu pada publik? Sama sekali tidak ada. Bjorka memang sempat diminta untuk membocorkan kepada public informasi tentang siapa pembunuh aktivis HAM Munir.

Nyatanya, dia cuma menurunkan tulisan yang terkesan hanya merujuk pada gossip di media massa. Ini berbeda dengan apa yang dilakukan Edward Snowden, mantan agen National Security Agency (NSA).

Pada 2015 Snowden membuah heboh dunia dengan membocorkan informasi yang disadapnya dari percakapan online. Snowden misalnya mengungkapkan bagaimana NSA menyadap percakapan telepon para pemimpin negara, menyadap percakapan telepon warga AS, meretas data Google dan Yahoo, dan sebagainya.

Akibat perbuatannya Snowden sempat menjadi buronan pemerintah AS. Kalau Bjorka sih, kesannya cuma cari duit. Nggak usahlah disambut sebagai tokoh pembela kebenaran. BJORKA, GO TO HELL!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img