Jakarta, PIS – Rencana Coldplay bikin konser di Jakarta kayaknya nggak bakal mulus. Bayangin, ada aja pihak-pihak yang menolaknya. Terbaru, penolakan disuarakan Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Anwar Abbas.
Dia bahkan bilang pemerintah jangan cuma memikirkan dampak ekonomi yang didapat dari kedatangan Coldplay. Tapi, kata dia, juga harus memikirkan dampak akhlak, moralitas, dan budaya bangsa yang bakal terkikis karena kehadiran grup yang mendukung LGBT itu.
Kata dia, Indonesia adalah negara yang berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Nggak ada satu agama pun dari enam agama yang diakui di Indonesia, kata dia, yang membenarkan dan menoleransi praktik LGBT.
Karena itu, dia minta pemerintah membatalkan konser Coldplay. Sebelumnya, PA 212 juga menyuarakan penolakan konser Coldplay dengan alasan yang sama. Apa yang dibilang Wakil Ketua Umum MUI Pusat itu jelas berlebihan.
Coldplay datang ke Jakarta itu cuma untuk konser, bukan untuk yang lain. Lagu-lagu Coldplay memang punya pesan tentang cinta, keberagaman, persatuan, dan perdamaian. Karena itu, kata Chris Martin, vokalis Coldplay, dia nggak setuju sama penindasan dalam bentuk apapun.
Termasuk, penindasan terhadap kaum LGBT dan bangsa Palestina. Lagi pula, mana mungkin sih penonton yang pulang dari konser itu langsung mengikuti begitu aja cara berpikir Chris Martin.
Penonton pasti punya kemandirian untuk menentukan cara berpikirnya sendiri yang nggak mesti sama dengan cara berpikir idolanya. Mudah-mudahan pemerintah berani bersikap tegas dan menjamin konser itu bakal berjalan dengan lancar.
Biar Indonesia nggak dipandang sebagai negara yang nggak aman dan gampang disetir sekelompok orang. Gimana pendapat kamu soal ini? Komen di bawah ya!