Jakarta, PIS – Kelompok pro khilafah nampaknya all out mendukung Anies Baswedan. Mereka pasang badan melindungi Anies dari berbagai serangan. Itu terlihat, misalnya, dari sosok Eka Jaya.
Eka adalah pendukung khilafah. Eka pernah menyatakan bertekad merebut kekuasaan dan mengusir mereka yang anti khilafah dari Indonesia. Eka lalu menyinggung soal kemerdekaan Indonesia yang dia pelintir.
Kata dia, kemerdekaan Indonesia karena para pejuang memekikkan takbir. “Waktu berjuang kita teriak takbir, tidak teriak haleluya,” ujarnya. Karena itu, kata dia, khilafah harus berdiri. Itu bukan kali pertama Eka menyatakan narasi yang sama seraya mendukung khilafah.
Itu juga terlihat dalam orasinya di acara Peringatan Isra Mi’raj 2018 yang videonya beredar di media sosial. Judul acanya: “Khilafah Ajaran Islam, Solusi Dunia”. Bukan hanya pendukung khilafah, Eka juga die hard-nya Anies.
Eka dan beberapa anak buahnya terlihat berdiri di trotoar seberang gedung KPK. Ketika itu, KPK sedang memeriksa Anies terkait dugaan korupsi Formula E. Menurutnya, Anies sudah sukses jadi gubernur dan membuat Jakarta maju di bawah kepemimpinannya.
“KPK jangan main-main, rakyat Indonesia sudah bersama Pak Anies,” kata Eka mengancam. Eka sebelumnya diketahui bagian dari ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) yang diketuai Fahira Fahmi Idris, anggota DPD RI.
Belakangan Eka keluar dari Bang Japar dan mendirikan ormas baru. Dukungan yang diberikan kelompok pendukung khilafah, nampaknya dinikmati Anies. Anies tidak pernah menunjukkan sikap tidak nyaman atas dukungan mereka di depan publik.
Meskipun kelompok yang mendukungnya itu mengoyak-oyak tenun kebangsaan. Sikap Anies ini mirip dengan sikapnya pada Pilkada Jakarta lalu. Dia tidak menunjukkan sikap tidak nyaman ketika pendukungnya gencar mengkampanyekan narasi haramnya memilih pemimpin non-muslim.
Termasuk mengkampanyekan memilih pemimpin non-muslim adalah munafik dan menolak menyalatkan jenazahnya. Apa pendapat kamu?