Katanya pengamat sepak bola, tapi makin lama Bung Towel kok lebih sering nyerang personal daripada kasih analisis ya? Respons itu datang dari netizen setelah Bung Towel ngejek Shin Tae-yong (STY), mantan pelatih Timnas Indonesia. Jadi, Bung Towel posting story di akun Instagramnya sambil repost video STY promosi ayam goreng dari restoran Korea Selatan.
“Memang Cocoknya Jualan,” tulis Bung Towel di story-nya. Story itu menuai hujatan dan belakangan Bung Towel buka suara.
Dia bilang komentarnya cuma ‘celetukan ringan’ dan ngajak publik move on dari era STY.
“Timnas selamanya, pelatih selalu ada masanya,” katanya. Dia juga ngaku tahu hal-hal yang publik nggak tahu soal keputusan STY. Tapi penjelasannya itu malah bikin bingung dan nggak menghentikan kemarahan netizen. Nah, pada titik itulah Bung Towel malah nuduh ada upaya framing di media sosial buat pertahanin STY sebelum dan sesudah nama Patrick Kluivert muncul. Tuduhan itu bikin netizen makin panas.
“Sejahat apasih STY ini ke hidupnya TOWEL? Smpe segitunya dia ke STY,” tulis seorang netizen.
“Ini udah ke arah personal masalahnya, bukan ranah pekerjaan beliau waktu di timnas,” lanjutnya.
“Jawabannya cuma menurut pandangannya aja, dia sendiri ciptakan isu, framing² apaan. pihak STY g ada yg koar²,” komen netizen lain.
Reaksi keras juga datang dari komika Oki Rengga. Menurut Oki, Bung Towel sebelumnya pengamat sepakbola yang kritiknya tajam dan tepat sasaran. “Namun ketika era coach STY pengamatannya kadang tidak masuk di akal. Seakan-akan apapun yang dilakukan pelatih Timnas Indonesia salah,” tulisnya di akun Instagramnya. Bung Towel selalu berharap STY diganti, dan setelah itu terjadi, dia tetap nyinyir, kata Oki. Oki bahkan menuduh Bung Towel mungkin punya agenda tersembunyi buat jatuhin STY.
“Atau jangan-jangan secara kesepakatan memang masih harus melakukan itu? sampai kapan? kami bosan juga,” tulisnya. Netizen juga rame-rame ikut nyerang Bung Towel. “Cancel culture aja, capek lama-lama, pengamatannya subjektif dari awal coach STY masuk,” tulis netizen. Sebagian menilai kritik Bung Towel udah keluar jalur, berubah jadi hate speech. Kritik itu emang penting banget. Apalagi kita pengen timnas kita bisa naik kelas dan bertanding di kompetisi yang lebih bergengsi. Tapi kalau yang disampaikan terdengar seperti serangan pribadi, itu sih bukan kritik. Kalo ditengok ke belakang, Bung Towel emang sering mempersoalkan keputusan STY.
Mulai dari soal pemain naturalisasi, performa timnas, sampai tuduhan pakai buzzer. Sayangnya, apa yang disampaikan Bung Towel itu bukanlah kritik. Tapi lebih terdengar gerutuan yang nggak berbobot. Apalagi, fakta di lapangan nunjukin STY punya kontribusi besar bagi kemajuan timnas kita. Timnas kita bisa ngalahin raksasa Asia, kayak Korea Selatan dan Arab Saudi. Di bawah STY, Timnas Indonesia mulai diperhitungkan di level Asia.
Jadi, kalau Bung Towel masih terus nyinyir, wajar kalau publik curiga ada agenda tersembunyi. Sebagai pengamat, Bung Towel harusnya jadi pencerah, bukan menambah ruwet masalah. Semoga Bung Towel mau merenung dan intropeksi.
Yuk, jadi kritikus sepakbola yang berkualitas!