Ternyata mayoritas umat Islam di Indonesia tidak rutin salat 5 waktu. Ini terungkap dalam Survei Indonesia Moslem Report 2019 yang nunjukin, cuma 38,9% umat Islam Indonesia yang rutin salat 5 waktu. Dari angka itu, yang selalu salat berjamah hanyalah 2%. Sementara yang nggak salat sama sekali cuma 0,4%.
Jadi, 6 dari 10 orang masih “bolong-bolong” salatnya. Data ini juga nunjukin, makin tua usia, makin tertib salatnya. Sementara Gen Z dan Younger Millennial cenderung lebih nggak konsisten soal salat. Azzam Mujahid Izzulhaq, Founder AMI Group, bilang ini PR besar buat semua pihak. Menurutnya, semua punya peran, nggak peduli tradisionalis, modernis, atau fundamentalis, untuk ngajak umat rajin salat. Dia sendiri nargetin supaya 50% umat Indonesia udah rajin salat 5 waktu di 2025.
Kunci utamanya? Edukasi yang pas, pendekatan yang friendly, dan kolaborasi antar semua pihak, kata Azzam. Dengan gitu, nggak cuma ibadah yang jalan, tapi juga bisa membawa dampak positif ke masyarakat.
Hmm…mengajak umat Salat tentu hal yang penting dilakukan. Kalau dilakukan secara benar, salat itu mengajarkan disiplin, ketenangan pikiran, dan koneksi spiritual yang positif. Jadi meningkatkan jumlah umat yang rutin salat bisa jadi langkah bareng untuk perbaiki kualitas diri dan masyarakat. Tapi harus diingat, salat itu bukan segala-galanya. Yang penting juga adalah apa yang dilakukan umat di luar waktu shalatnya.
Umat Islam harus diajak peduli untuk kerja keras, produktif, berpikiran jauh ke depan, peduli pada nasib masyarakat, melawan korupsi, menjaga keberagaman. Ini bukan cuma soal ibadah, tapi investasi untuk masyarakat yang lebih Sejahtera dan Bahagia.
Yuk mulai bangun kebiasaan positif buat diri sendiri dan sekitar kita!