Jakarta, PIS – Kawan PIS, pemerintah Iran ini kejam benget. Mereka dikabarkan telah mengeksekusi mati seorang pengunjuk rasa bernama Mohsen Shakeri. Selain Mohsen, dikabarkan juga ada 5 orang lain yang saat ini telah dijatuhi hukuman mati.
Mohsen ditangkap karena memblokir Sattar Khan Boulevard di Teheran. Dalam persidangan dia mengakui telah memukul anggota Milisi Basij dengan parang. Dia juga mengakui telah memblokir jalan dengan sepeda motornya.
Basij adalah milisi yang loyal terhadap Ayatullah. Namun kelompok HAM menilai Mohsen disiksa dan dipaksa untuk mengaku perbuatan itu. Pengadilan Iran tidak bergeming, pada 1 November Pengadilan Iran menjatuhi Mohsen dengan hukuman mati.
Dalam putusan dikatakan bahwa Mohsen melancarkan perang melawan Allah. Putusan itu kemudian dikuatkan oleh Mahkamah Agung pada 20 November lalu. Eksekusi mati itu langsung mendapat kecaman dari dunia Internasional.
Menteri luar negeri Inggris James Cleverly mengatakan darahnya mendidih mendengar eksekusi itu. “Dunia tidak bisa menutup mata terhadap kekerasan yang dilakukan oleh rezim Iran terhadap rakyatnya sendiri,” kecamnya.
Kecaman juga datang menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. “Penghinaan rezim Iran terhadap kemanusiaan tidak mengenal batas,” ucapnya. Sementara Amnesty Internasional mengatakan pengadilan palsu telah mengintimidasi para demonstran.
“Iran harus segera menahan diri dari upaya hukuman mati,” serunya. Asal tahu nih kawan PIS, unjuk rasa di Iran berlangsung sejak bulan September lalu. Dilakukan setelah kematian Jina Mahsa Amini.
Mahsa ditangkap oleh polisi moral Iran karena dianggap tidak mengenakan jilbabnya secara benar. Saat dalam tahanan Mahsa dinyatakan meninggal dunia. Sejak saat itu demonstrasi di Iran terus berlangsung.
Untuk menakuti para pengunjuk rasa Iran mengeksekusi mati para pengunjuk rasa yang tertangkap. Solidaritas untuk pengunjuk rasa di Iran!