Isu Anies Diusung PDIP Jadi Cagub Jakarta, Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Published:

Bayangin Anies Baswedan diusung PDIP untuk Pilkada Jakarta nanti. Ini bukan joke ya. Hari ini kabarnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan umumin bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada Serentak 2024. Kabarnya Anies akan terima rekomendasi sebagai calon kepala daerah yang diusung PDIP. Kabarnya juga Rano Karno bakal jadi pasangannya Anies.

Peluang PDIP buat calonin gubernur dan wakil gubernur Jakarta terbuka berkat Putusan MK pada minggu lalu. Sebelum Putusan MK, PDIP nggak bisa mengajukan calon kepala daerah di Jakarta. Itu karena PDIP nggak bisa memenuhi syarat untuk mengajukan calon sebagaimana diatur dalam UU Pilkada pada 2016. Yaitu, punya minimal 20% kursi DPRD alias 22 kursi yang diperoleh PDIP atau gabungan partai koalisinya. Putusan MK itu mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah. Yaitu, 7,5 persen dari total perolehan suara pemilu sebelumnya.

Perolehan suara PDIP di Jakarta pada Pileg 2024 melampaui syarat tersebut. Isu PDIP mengusung Anies juga diperkuat dengan kedatangan Anies ke kantor DPD PDIP pada 25 Agustus. Anies mengaku kedatangannya itu sebagai langkah untuk mempelajari ideologi yang dipegang PDIP sambil menunggu keputusan Megawati.

Nah, kabar Anies diusung PDIP jadi berita baik dan kabar buruk sekaligus. Kita mulai dari kabar buruk dulu ya. Kalo Anies maju lagi sebagai calon di Pilkada Jakarta, ingatan banyak pemilih di Jakarta akan kembali lagi pada apa terjadi di Pilkada Jakarta tahun 2017. Anies mendiamkan politik identitas yang dilakukan pendukungnya dengan cara yang sangat brutal. Kita masih ingat pada Pilkada Jakarta 2017 Ahok jadi korban ujaran kebencian berbasis etnis dan agama. Bahkan pemilih Ahok juga jadi korban kebencian itu. Di beberapa masjid terpasang spanduk berisi larangan mensholatkan jenazah warga Jakarta yang milih Ahok.

Btw, saat itu Ahok diusung di antaranya oleh PDIP. PDIP sendiri menentang keras penggunaan politik identitas. PDIP menggelar Sekolah Pendidikan Kebangsaan dan Pelatihan Dakwah Digital Tahun 2023 pada 15 April 2023. Pelatihan itu bertujuan mengarahkan dunia digital Indonesia agar jauh dari kampanye politik identitas serta ujaran kebencian. Dengan kata lain, Anies dan PDIP ada di kubu yang berseberangan dalam soal penggunaan politik identitas.

Kalo PDIP jadi mengusung Anies itu jadi kabar baik bagi kemajuan dalam hal keberagaman ideologi. Dalam Pilkada 2017, Anies nampak sebagai tokoh Islam konservatif. Dia juga didukung kelompok-kelompok Islam konservatif yang mengantarkannya pada jabatan Gubernur Jakarta. Sementara ideologi politik PDIP berlandaskan nasionalisme. Ideologi PDIP itu berseberangan dengan ideologi kelompok islamis itu. Makanya, secara politik sulit bagi PDIP berkoalisi dengan kelompok islamis, begitu juga sebaliknya.

Kalo PDIP jadi mengusung Anies, ini akan mengubah wajah politik di Indonesia. Dua kelompok yang selama ini berseberangan secara ideologis akhirnya bisa berjabat tangan dan duduk bersama untuk memenangkan Anies. Terlepas itu mungkin demi alasan yang bersifat pragmatis temporer. Kamu sendiri setuju nggak PDIP mengusung Anies?

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img