Kacau! Islam Akan Diinjak-injak di Belanda?

Published:

Kabar mengejutkan datang dari Politikus Belanda ekstrem kanan dan anti Islam, Geert Wilders. Wilders berhasil memenangkan pemilihan umum di Belanda secara dramatis pada kamis, 22 November lalu. Dari perhitungan sementara, Wilders dan partainya, Dutch Freedom Party (PVV) memenangkan 37 dari 150 suara di majelis rendah parlemen. Hasil ini unggul tipis dari rival terdekatnya aliansi partai sayap kiri. Sementara itu, aliansi sayap kiri yang dipimpin mantan komisaris Uni Eropa Frans Timmermans hanya meraup 25 suara. Ini pertama kalinya partai Wilders memenangkan suara terbanyak sejak 25 tahun terakhir.

Kabar kemenangan ini tentu mengejutkan semua pihak karena dia sendiri terkenal sebagai politisi yang menentang keras imigran muslim datang ke Negeri Orange itu. Bahkan dalam kampanye nya Wilders berjanji menutup semua masjid di Belanda jika dia terpilih jadi Perdana Menteri (PM).

Dia juga berjanji melarang Al-Qur’an dan penggunaan hijab di ruang publik. Wilders sendiri udah lama jadi pendukung kebijakan “de-Islamisasi” di Belanda. Janji Wilders untuk menutup semua masjid di Belanda nggak cuma disampein dalam kampanyenya, tapi juga muncul di manifesto seruan “de-Islamisasi” Belanda. Manifesto itu berisi satu halaman dengan 11 poin. Beberapa poin dokumen itu isinya seruan penutupan semua masjid dan sekolah Islam, larangan kitab suci Al-Qur’an, dan larangan masuk bagi imigran asal negara-negara Islam. Melarang hijab ataupun jilbab di depan umum juga diusulkan dalam manifesto tersebut.

”Serta larangan semua ekspresi Islam yang melanggar ketertiban umum,” bunyi salah satu poin manifesto Wilders. Wilders berpendapat, semua langkah-langkah dalam usulannya itu untuk menyelamatkan uang negara sebesar 7,2 miliar Euro (USD 8 miliar). Wilders sendiri diketahui punya jejak hitam soal kampanye anti Islamnya. Wilders pernah dibui karena menghina warga Maroko, bahkan Inggris pernah melarangnya masuk ke negara itu. Dia beberapa kali mendapatkan ancaman pembunuhan yang dilayangkan oleh ekstremis Islam. Kemenangan sementara ini tentu mengundang protes dari berbagai pihak. Sekelompok orang pada 2 Desember berdemo memprotes kebangkitan gerakan ekstrem kanan.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Dam Square di ibukota Amsterdam dan memprotes kebangkitan ekstrem kanan dan kemenangan pemimpin PVV itu. Massa menyuarakan keprihatinannya menyusul bangkitnya partai-partai ekstrem kanan di Belanda yang mengancam keharmonisan masyarakat sana. Pengunjuk rasa tersebut juga minta pemerintah menentang “kebijakan apartheid” Israel serta menyerukan untuk mengakhiri serangan terhadap Gaza. Sambil membawa poster, beberapa poster bertuliskan: “Tidak untuk fasisme” dan “Geert = fasisme,” serta terdengar seruan termasuk “Tidak untuk fasisme” dan “Hentikan rasisme.”

Wahh, kalo sampe menang kacau juga ya guys. Kalau menang, Wilders akan jadi perdana menteri ekstrem kanan pertama di Belanda. Aduuuh, mudah-mudahan itu nggak terjadi deh. Semoga Eropa nggak dipimpin sama tokoh rasis ya!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img