Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi ngamuk, gegara ngeliat puluhan anak SMA nongkrong sambil ngerokok dan naik motor tanpa helm. Kejadiannya terekam dalam video di kanal YouTube Kang Dedi, yang diunggah 30 Juli lalu. Awalnya, Kang Dedi lagi lewat dan tak sengaja ngeliat segerombolan anak SMA lagi nongkrong di warung pinggir jalan sambil ngerokok.
Otomatis dia langsung turun dari mobil dan ngebubarin anak-anak itu. Ternyata mereka adalah siswa dari SMAN 1 Cipeundeuy. Yang bikin tambah emosi, banyak dari mereka naik motor ke sekolah gak pake helm. Karena geram, akhirnya Kang Dedi menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) untuk mengkoordinasikan hal ini ke kepala sekolah SMA itu.
“Satu, itu anak-anak pakai motor tidak ber-helm, yang keduanya mereka pulang sekolah nongkrong di warung merokok bergerombol,” kata Kang Dedi geram. Dia juga minta kepala sekolahnya koordinasi sama TNI-Polri buat ngebenerin manajemen dan pembinaan siswanya.
“Ini kalian sekolah kok pada gapake helm, knalpot brong, saya gamau anak Jawa barat kaya gini modelnya.” “Kalian kalau mau pake motor, pake helm,” kata Kang Dedi kesal. Karena itu kemudian Kang Dedi berencana pasang orang di sekitar warung biar anak-anak gak nongkrong dan merokok.
Gak cukup sampai di situ, Kang Dedi langsung jalan kaki ke sekolahnya buat sidak dadakan. Pas nyampe, dia kaget banget karena kondisi sekolahnya kelihatan kumuh dan gak terurus. “Kok Sekolahnya begini? Kayanya nggak disiplin nih sekolah,” kata Kang Dedi.
Kang Dedi juga pertanyakan apakah guru-guru di situ pernah menegur siswa yang gak pake helm atau enggak. Katanya, guru kan seharusnya bisa cek dan kontrol siswanya, minimal soal helm. Menurutnya, harus ada kesepakatan antara sekolah sama orang tua murid biar semua taat aturan.
“Kalau ada yang gak mau taat aturan, silakan mengundurkan diri. Karena tujuan sekolah itu bukan cuma belajar-mengajar, tapi juga membentuk karakter manusia,” tegas Kang Dedi.
Yang dilakukan Kang Dedi jelas patut diapresiasi. Soalnya emang sekarang udah banyak banget anak SMA yang belum punya SIM, tapi udah keluyuran naik motor ke mana-mana. Udah belum cukup umur, gak ada SIM, gak pake helm lagi. Waduh! Ini bukan cuma melanggar hukum, tapi juga bahaya banget buat nyawa sendiri.
Terus, bahaya juga naik motor tanpa SIM. SIM itu bukti kalau seseorang udah layak dan ngerti aturan buat bawa motor. Tanpa SIM, artinya belum kompeten—jadi lebih berisiko nyebabin kecelakaan, baik buat dirinya maupun buat orang lain.
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, naik motor tanpa helm, bisa kena denda maksimal Rp250.000 atau kurungan 1 bulan. Tanpa SIM, denda maksimal Rp1.000.000 atau kurungan 4 bulan.
Jadi, tolong yaaa, adik-adik, helmnya dipakai kalau mau naik motor. Sebelum punya SIM, yaa jangan bawa motor dulu. Yuk jaga terus anak-anak kita!


