Pak Jokowi Keren banget! Dia ditunjuk sebagai anggota dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Dia menempati posisi itu bersama mantan kepala negara, CEO perusahaan ternama, dan Petinggi Lembaga Internasional yang kredibel. Pengumuman penunjukkan Pak jokowi itu dirilis di situs resmi Bloomberg pada April lalu.
Selain Pak Jokowi, ada 22 nama nama besar di dunia ekonomi dan bisnis global yang duduk di posisi yang sama. Di antaranya Gina Raimondo (Mantan Menteri Perdagangan AS), Mario Draghi (Mantan PM Italia plus eks-Presiden Bank Sentral Eropa), Gita Gopinath (Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF). Jadi, dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy benar-benar figur yang punya kapasitas dan pengalaman mumpuni.
Just info, Bloomberg New Economy adalah forum internasional bergengsi yang dibentuk khusus untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang makin kompleks. Bloomberg sendiri salah satu media dan lembaga finansial paling berpengaruh di dunia. Lalu, apa tugas dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy? Salah satunya, memberikan masukan strategis di tengah perubahan besar dalam perdagangan, investasi, teknologi, sampai krisis iklim. Intinya, Bloomberg butuh perspektif dan pengalaman Pak Jokowi untuk ngebantu dalam mencari solusi masalah ekonomi global.
Dalam keterangan resmi, Bloomberg menyebut Pak Jokowi sebagai “politisi, insinyur, dan pengusaha yang menjabat sebagai presiden RI ke-7 pada 2014-2024.” Juga disebut “presiden pertama yang tidak berasal dari kalangan elite politik maupun militer.” Jadi, background-nya ini jadi nilai plus di mata dunia internasional. Pak Jokowi dengan pengalaman memimpin Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, tentu nggak bisa dianggap remeh. Belum lagi pencapaiannya dalam pembangunan infrastruktur, digitalisasi, dan upaya menghadapi pandemi yang diakui banyak pihak. Semuanya jadi pertimbangan kenapa Pak Jokowi layak duduk bareng para tokoh dunia di dewan penasihat ini.
Organisasi sekelas Bloomberg pasti punya riset mendalam sebelum nentuin siapa yang layak jadi anggota dewan penasihat. Mereka nggak akan asal pilih orang yang nggak punya kapasitas. Jadi, penunjukan Pak Jokowi ini adalah pengakuan internasional terhadap kepemimpinan dan kapasitas Pak Jokowi. Sekaligus bukti dunia menghargai kontribusi Indonesia di kancah global.
Pengumuman penunjukkan Pak jokowi ini jelas jadi tamparan telak buat para haters Pak Jokowi. Selama ini kan Pak Jokowi sering banget diejek mereka. Pak Jokowi dibilang presiden planga-plongo. Nggak bisa bahasa Inggris. Nggak ngerti persoalan ekonomi dan bagaimana cara memajukan Indonesia. Bahkan ijazah S-1-nya diragukan. Kalau memang citra Pak Jokowi buruk seperti fantasi mereka, masa Bloomberg mau menunjukk Pak Jokowi jadi dewan penasihat?
Buat kita, penunjukan Pak Jokowi ini tentu jadi kebanggaan tersendiri. Mantan presiden kita diakui dunia dan dipercaya jadi bagian dari forum elite yang ngebahas masa depan ekonomi global. Bloomberg ngeliat track record kepemimpinannya selama 10 tahun jadi presiden sebagai sesuatu yang berharga untuk diskusi tingkat global. Jadi, daripada sibuk nyinyir nggak jelas, mending kita dukung penunjukkan Pak Jokowi sebagai anggota dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Ini adalah pencapaian yang membanggakan. Karena pada akhirnya, ini juga mengangkat nama Indonesia di mata dunia. Memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan ekonomi dunia. Selamat bekerja, Pak Jokowi!