Anak muda ini keren banget deh, namanya Heni Sri Sundari. Karena prestasi dan kontribusinya, Majalah Forbes pun menobatkan Heni sebagai salah satu anak muda yang paling berpengaruh di Asia. Heni lahir dari keluarga petani. Karena orang tuanya bercerai, dia melanjutkan hidupnya bersama neneknya. Menyadari kondisi keluarganya yang kurang mampu, dia kemudian berjuang sendiri untuk mendapatkan pendidikan yang layak buat dirinya.
Saat SD dia rela berjalan kaki selama dua jam untuk menuju sekolahnya. Saat SMP malah lebih lama lagi, sampai 4 jam. Setelah lulus SMK, Heni kemudian mengadu nasib dengan menjadi seorang TKI di Hongkong. Luar biasanya, gajinya sebagai TKI dipergunakannya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yg lebih tinggi. Perjuangannya pun tak sia-sia, Heni lulus sebagai seorang sarjana dengan predikat terbaik di Hongkong. Setelah menjadi sarjana, Heni pulang kampung dan mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas dan Agro Edu Komunitas Jampang. Organisasi tersebut dia dirikan untuk membantu memberi pendidikan gratis bagi anak tidak mampu.
Sontak saja, karena kontribusinya Heni pun dianugerahi penghargaan sebagai salah satu anak muda di bawah usia 30 tahun paling berpengaruh di Asia oleh Majalah Forbes. Kisah Heni menjadi perbincangan warganet setelah seorang warganet memposting kisah tersebut di akun Tiktoknya. Tentu saja, warganet pun mengapresiasi prestasi Heni. Yang lucu ada warganet yang menjadikan kisah Heni guna menyindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Seperti kita tahu, sebelumnya Megawati mempertanyakan kontribusi generasi milenial terhadap Indonesia.
“Bu Mega terdiam melihat ini, diam enggak ya? Enggak tahu deh,” tulis warganet.
“Jadi ingat kalimat ‘apa sumbangsih kaum milenial untuk Indonesia?’ kudu viral dah,” sindir warganet lain.
Hmmm ada ada aja ya warganet. Makanya bu Mega, jangan suka ngeremehin peran orang lain. Jadi disindir-sindir terus nehhh sama warganet.
Yuk bijak dalam bersikap!