Maraknya Intoleransi Di Sekolah Negeri Jakarta

Published:

Jakarta, PIS – Kabar buruk datang dari Jakarta. Di kota miniatur Indonesia itu ternyata marak terjadi aksi intoleransi berbasis agama. Mirisnya, tindakan tercela itu terjadi di sekolah negeri.

Pelakunya adalah para guru, termasuk guru pendidikan kewarganegaraan. Ini berdasarkan laporan dari masyarakat yang diterima anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP. Bentuk intoleransi yang terjadi bermacam-macam.

Yang umum terjadi adalah, pemaksaan memakai jilbab dan busana Muslim. Bahkan ada kasus setiap murid dipaksa menandatangani pakta integritas yang isinya keharusan memakai berjilbab dan mengikuti kegiatan keagamaan.

Di luar itu, ada juga larangan memilih Ketua OSIS yang non-Muslim. Serta pemaksaan siswa beragama tertentu mengikuti mata pelajaran agama lain. Intoleransi berbasis agama itu terjadi di sembilan sekolah negeri.

Mulai dari SD sampai SMA atau SMK. Di antaranya SD Negeri Cikini 2 Jakarta Pusat. SMP Negeri 75 Jakarta Barat. SMA Negeri 58 Jakarta Timur. SMK Negeri 6 Jakarta Selatan. Kasus intoleransi di sekolah negeri ini tidak bisa dibiarkan.

Pemerintah harus segera menindak dan memberi sanksi tegas para pelakunya. Agar tidak terulang lagi kasus serupa di kemudian hari. Jangan sampai toleransi di Jakarta bergerak mundur. Ayo, kita terus lawan intoleransi.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img