Masa Iya Pendaki yang Hilang karena Diculik Jin?

Published:

Tapi itulah yang dikatakan oleh Ustad Wahabi Dr. Zaenal Abidin. Ini dia sampaikan dalam sebuah video ceramahnya yang diposting @dakwahherbal, 4 Mei kemarin. Menurutnya, gunung adalah salah satu markas jin. Karenanya gak heran kalau sering para pendaki hilang di gunung. “Hilang bukan karena musibah saja, ya bisa saja ketika dia naik, kesurupan, sehingga tidak kuat untuk melawan”, ucap Zaenal. Menurutnya, gak Cuma gunung, ada 4 tempat lainnya yang jadi sarang jin; seperti lembah/lereng, lapangan bola, tempat pembuangan akhir (TPA), dan toilet. Salah satu contohnya, kata dia, pernah ada pemain futsal yang kerasukan dan harus diruqyah. Katanya, itu membuktikan kalau jin di lapangan bola adalah nyata. Terus dia juga bilang Rasulullah menyebut tempat buang hajat dan lokasi kumuh itu tempat jin berkeliaran.

Kita gak mau debat soal jin ada atau enggak. Karena Itu wilayah iman dan kepercayaan anda masing-masing. Tapi yang jadi masalah kalau dia simpulkan semua kejadian orang hilang atau meninggal di gunung dikaitin sama hal gaib. Padahal dia gak punya bukti yang kuat. Ini bukan cuma bikin orang makin takut naik gunung, tapi juga bikin kita males mikir untuk cari tahu penyebab sebenarnya.

Kalau kita cek data dari Basarnas atau komunitas SAR, udah jelas nunjukin penyebab yang logis dan manusiawi. Misal, karena cuaca ekstrem, kurang logistik, cedera, atau tersesat. Kita bisa ambil contoh dari pendaki yang ditemukan meninggal setelah 6 hari hilang di Gunung Wilis, Oktober lalu. Dia tewas karena cuaca ekstrem yang bikin dia terkena hipotermia, ditambah karena kelelahan. Ada juga kejadian pendaki lain yang hilang karena lewatin jalur ilegal, kondisi yang gak fit dan alasan lain yang logis. Dan jelas, ini bukan karena makhluk halus secara mutlak.

Statement ini bahkan bertolak belakang dengan aktivitas Rasulullah saat masih hidup. Rasulullah sendiri dulu menerima wahyu pertama di Gua Hira, setelah naik gunung Jabal Nur. Masa iya kita bilang beliau “dibawa jin”? Kan gak masuk akal. Narasi mistik kayak gini justru bisa bikin masyarakat makin malas belajar buat cari alasan yang logis. Kalau terus-terusan begitu, kita jadi gampang nyalahin hal gaib buat semua yang gak kita pahami. Percaya jin ada? Tentu boleh, tapi bukan berarti semua masalah dilempar ke mereka.

Banyak pendaki justru naik gunung buat mendekat ke alam, bahkan ke Tuhan. Mereka merefleksi diri, kontemplasi, dan nemuin ketenangan yang gak bisa didapet di tengah kota. Bahkan banyak yang mengaku makin beriman setelah liat sunrise dari puncak atau langit penuh bintang di malam hari. Mengaitkan kehilangan atau kecelakaan saat pendakian gunung dengan hal mistik bukanlah tindakan yang masuk akal. Itu bahkan terlihat sebagai ekspresi kemalasan berpikir, untuk mencari penyebab logis dari peristiwa itu. Masa iya di zaman modern seperti saat ini umat Islam masih mau bertindak atas dasar sesuatu yang mistis? Kapan majunya dong umat Islam. Yukkk beragama dengan akal sehat!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img