Memalukan! Para Penceramah Islam Kok Iming-iming Umatnya dengan Pemuasan Syahwat

Published:

Para ustadz ini merusak citra Islam banget deh. Mereka getol banget mendakwahkan pemuasan syahwat sebagai puncak kebahagiaan seorang muslim. Mereka mengiming-imingi jamaahnya dengan balasan kenikmatan hubungan seks dengan bidadari di surga nanti. Mirisnya, dakwah-dakwah semacam itu bukan saja dilakukan oleh satu atau dua pendakwah saja, tapi oleh banyak pendakwah. Contohnya seperti yang dilakukan oleh 4 pendakwah yang terdapat dalam video yang saat ini sedang menyebar di Tiktok. Video itu diposting oleh akun @SayangLadisaYudhis.

Satu pendakwah dalam video itu bilang, bahwa di surga nanti para lelaki akan sibuk memecah keperawanan para istri-istrinya. “Para istri akan perawan terus, habis malam pertama dapatkan perawan istri, selesai, dia perawan lagi,” ucapnya. Cerita itu, kata ustad ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang shahih atau terpercaya. Terdapat dalam kitab yang berjudul Tamasya Ke Surga karya Syekh Abdul Qoyyim Al Jauziah. Dalam kitab ini juga ustad ini bilang kelamin laki-laki ketika berdiri disebabkan karena syahwat, akan berdiri selama 70 tahun. “Gas gas gas,” ucapnya dengan muka mesum yang diiringi tawa jamaahnya.

Ustad lainnya bilang, kesibukan penduduk surga tatkala itu yaitu memecahkan keperawanan para bidadari. Ustad ketiga bilang Allah akan memberikan kenikmatan berupa pesta seks sebagai ganjaran bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia. Kenapa pesta seks? Karena katanya seks adalah perbuatan yang ditahan-tahan oleh manusia di dunia. “Kenikmatan terbesar yang diberikan Allah Swt di surga adalah pesta seks,” ujarnya. Bener-bener ya, ketiga ustad ini berorientasi seks banget dalam memaknai Islam. Apa memang karena mereka punya syahwat yang besar? Atau emang pikirannya yang sudah mesum?

Ustadz keempat ini juga lucu. Dia mencoba berargumen kenapa di surga adanya bidadari, tapi nggak ada bidadara. Untuk itu dia pun mengutip hadits rasulullah. Dalam hadits itu dia bilang Rasulullah telah melihat para penghuni surga, dan ternyata penghuninya kebanyakan laki-laki. Saat Rasulullah melihat neraka, penghuninya kebanyakan wanita, karena itu katanya, surga kekurangan wanita. Untuk itulah Allah menambahkan bidadari di surga untuk para lelaki.

Hmmm argumen yang lemah banget kan? Kalaupun iya penghuni surga kebanyakan laki-laki, kan tetap ada penghuni wanita. Buat penghuni surga wanita, apa ganjarannya? Kan mestinya tetap harus ada bidadara buat mereka juga? Tapi kok nggak ada? Di samping itu, cara pandang seperti itu diskriminatif banget terhadap perempuan. Seolah banyak perempuan pelaku kejahatan, sementara laki-laki pelaku pelaku kebaikan. Padahal dalam realitasnya saat ini, justru para lelaki yang sering menjadi pelaku kejahatan. Perempuan justru lebih sering menjadi korban kejahatan.

Ini sebenarnya membuktikan, emang kita harus kritis terhadap hadits-hadits Rasulullah, kalaupun hadits itu dinyatakan shahih. Shahihnya satu hadits harus juga dinilai dengan akal sehat kita. Apakah perbuatan itu layak, atau masih relevan diterapkan saat ini. Dan yang harus selalu diingat, hadits-hadits itu dibukukan lebih dari 100 tahun setelah meninggalnya Nabi Muhammad. Jadi sangat mungkin ada bias dari para periwayat hadits itu yang hampir semuanya laki-laki. Di samping pasti ada pengaruh budaya yang berkembang saat itu dan di wilayah itu. Yukk selalu kritis dalam beragama!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img