Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, larang penayangan film Kiblat. Film itu, katanya, jadi kampanye hitam soal ajaran agama. Kiblat itu kan patokan umat Islam dalam shalat untuk menghadap Ka’bah. Tapi dalam poster filmnya digambarin seram: posisi rukuk tapi terbalik melawan arah kiblat. Saat ini, katanya, banyak film horor yang suka mainin agama untuk meraup keuntungan. Dia nggak mau ini terus terjadi dan karena itu melarang film Kiblat untuk tayang.
Emang sih film Kiblat terlihat ngeselin karena mengeksploitasi ritual agama. Tapi kan nggak harus dilarang penayangannya atas nama otoritas apapun. Yang penting dilakuin justru edukasi kepada publik bahwa film itu bukan film yang berkualitas. Kalo film itu dapat banyak review yang buruk, pasti film itu nggak akan ditonton.
Kita pernah hidup di era ketika kebebasan berekspresi dipasung dan dibredel. Jangan sampai era itu terulang lagi karena kita memaklumi pelarangan penayangan film yang nggak berkualitas.
Yuk, jadi penonton yang cerdas!